Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pancing Modal Asing, BEI Rayu Unicorn untuk Go Public

Selain itu, BEI juga konsisten mengadopsi standar global yang diminati oleh para investor, pengelola dana, dan indeks providers global.
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya untuk terus merayu perusahaan unicorn untuk memancing masuk modal asing.

Direktur Bursa Efek Indonesia Hasan Fawzi mengatakan pihaknya memiliki beberapa strategi pengembangan untuk memperbesar aliran modal asing. Salah satunya dengan menggaet perusahaan unicorn untuk go public.

"Kami [berupaya] menarik minat pencatatan saham unicorn, teknologi, dan new economy lainnya, yang semakin diminati oleh investor global dan domestik," katanya kepada Bisnis pada Minggu (3/9/2021).

Selain itu, lanjutnya, BEI juga konsisten mengadopsi standar global yang diminati oleh para investor, pengelola dana, dan indeks providers global. Menurutnya perseroan juga aktif bekerja sama dengan bursa di Asean lainnya.

Hasan menambahkan BEI beberapa kali bahkan melakukan inisiatif dan kerja sama bersama untuk menarik minat investor global. Menurutnya, BEI telah memberikan kemudahan dan insentif untuk instrumen produk ETF, reksadana berbasis ESG, surat utang berbasis ESG, dan produk derivatif.

"Kami mengubah klasifikasi industri pada indeks dengan menerapkan IDX Industrial Classification di awal tahun ini sehingga lebih sesuai standar global. Serta lebih mencerminkan pengelompokan sahan sesuai produknya, sinkron dengan indeks global," katanya.

Berdasarkan data Bloomberg, investor asing telah melakukan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp2,15 triliun pada kuartal III/2021. Jumlah itu naik 457 persen bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya Rp638,36 milar. Bahkan lebih baik daripada kuartal I/2021 yang mencatatkan net sell Rp1,18 triliun.

Presiden Direktur RHB Sekuritas Indonesia Iwanho mengatakan IHSG berpotensi melaju hingga level 6.500 pada akhir tahun. Level itu lebih tinggi 4,36 persen dibandingkan dengan penutupan Jumat (1/10/2021) di posisi 6.228

"Indeks target berada di 6.500. Sectoral rotation dari investor yang akan memberikan keuntungan lebih terhadap investor," katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

Iwanho menjagokan beberapa sektor seperti batu bara dan minyak kelapa sawit. Selain itu, telekomunikasi serta ritel high-end seperti MAPI dan saham-saham sektor properti.

"Telekomunikasi didorong dengan kepastian merger antara ISAT dan Hutchison yang diharapkan menurunkan kompetisi di industri," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper