Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tertekan Dolar AS dan Imbal Hasil Treasury, Emas Mampu Menguat Tipis

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, naik tipis 0,3 poin atau 0,02 persen ke US$ 1.752 per troy ounce.
Ilustrasi emas batangan/Bloomberg
Ilustrasi emas batangan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas berjangka naik tipis pada perdagangan Senin (27/9/2021) di tengah penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Dilansir Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, naik tipis 0,3 poin atau 0,02 persen ke US$ 1.752 per troy ounce.

Akhir pekan lalu, Jumat (24/9), emas berjangka juga menguat 1,9 poin atau 0,11 persen ke US$1.751,70 per troy ounce.

Direktur perdagangan logam di High Ridge Futures David Meger mengatakan harga emas bertahan karena masih ada sejumlah kekhawatiran yang menjaga permintaan aset safe haven tetap hidup.

“Tetapi kami terus melihat dolar membuat keuntungan dan menjaga sedikit tekanan pada komoditas, terutama emas,”  kata Meger, Senin (27/9/2021).

Indeks dolar AS naik 0,1 persen terhadap enam mata uang utama pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan naik ke level tertinggi dalam tiga bulan.

Fokus pasar sekarang akan tertuju pada pidato pejabat Fed minggu ini termasuk Ketua Jerome Powell, yang akan bersaksi di depan Kongres tentang respons kebijakan bank sentral terhadap pandemi.

“Setiap kali kami memiliki pejabat Fed berbicara, kami mencari untuk mendapatkan lebih banyak informasi. Pada titik ini, harapannya adalah pada pertemuanmereka (Fed) berikutnya yang akan mengumumkan beberapa jenis tapering,” kata Meger.

Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi kenaikan suku bunga Fed akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas, yang tidak membayar bunga.

Investor juga mengawasi perkembangan seputar China Evergrande, setelah raksasa properti China itu melewatkan tenggat waktu pembayaran bunga obligasi pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper