Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan Credit Default Swap (CDS) Indonesia dinilai akan tetap stabil hingga akhir tahun. Peluang kembalinya investor asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia pun kian terbuka seiring dengan imbal hasil yang tetap atraktif.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan pergerakan CDS Indonesia pada sisa tahun ini, masih akan tetap stabil.
Menurutnya, pergerakan CDS Indonesia selama sepekan terakhir memang menunjukkan tekanan seiring dengan isu tapering off yang akan dilakukan oleh The Fed. Hal ini akan mendorong investor keluar dari emerging market seperti Indonesia dan masuk ke Amerika Serikat (AS).
Meski demikian, Ramdhan menilai sentimen tersebut hanya akan berdampak sementara terhadap pergerakan CDS Indonesia. Sentimen ini turut diimbangi oleh tingkat imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun yang terjaga di kisaran 6,1 – 6,2 persen.
“Yield kita masih sangat menarik untuk investor, sehingga CDS Indonesia pun juga masih berpeluang kembali turun. Pelemahan CDS hanya sementara dan terbatas,” katanya kepada Bisnis.
Lebih lanjut, pasar surat berharga Indonesia juga ditopang oleh likuiditas investor domestik yang masih melimpah. Hal ini terutama pada sektor perbankan yang belum dapat menjalankan fungsi intermediary dengan optimal.
Baca Juga
Selain itu, sektor perbankan juga masih akan mencari instrumen yang aman dan optimal seperti SUN untuk menaruh dananya hingga akhir tahun. Likuiditas dari perbankan tersebut akan memperkuat yield obligasi dan juga CDS Indonesia.
Dengan imbal hasil menarik dan stabilnya CDS, Ramdhan menuturkan peluang kembali masuknya investor asing ke pasar SUN Indonesia akan makin tinggi. Menurutnya, jumlah kepemilikan asing terhadap SUN Indonesia belum kembali ke level sebelum pandemi virus corona terjadi.
“Investor juga terlihat masih nyaman dan percaya untuk menaruh dananya di SUN Indonesia,” imbuhnya.
Data dari World Government Bonds pada Minggu (26/9/2021), mencatat CDS 5 tahun Indonesia berada di level 79,80. Selama sebulan ke belakang, nilai CDS Indonesia terpantau melemah 10,41 persen.
Meski demikian, selama 6 bulan terakhir, level CDS Indonesia telah terpantau menguat sebesar 9,02 persen. Tingkat CDS 5 tahun Indonesia saat ini telah jauh membaik dan berada di level yang lebih rendah dibandingkan Maret tahun lalu, yang mana sempat menyentuh level 290,81.
Seperti diketahui, level CDS yang makin rendah menunjukkan ekspektasi risiko investasi yang makin rendah pula pada instrumen surat utang suatu negara, dalam hal ini untuk surat utang Indonesia dalam denominasi rupiah.