Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah kembali loyo di hadapan dolar AS melihat indeks dolar AS yang kembali perkasa usai rapat Federal Reserve.
Berdasarkan data Bloomberg, pada Jumat (24/9/2021) rupiah tercatat melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.258 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS mencatakan penguatan 0,14 poin atau 0,15 persen ke 93,173. Hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.232 – Rp14.266 per dolar AS.
Tim Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) mengatakan bahwa saat ini pelaku pasar yang masih menyerap sentimen dari hasil pertemuan the Fed pekan ini terkait kebijakan suku bunga dan tapering.
“Walaupun tidak merubah tingkat suku bunga, namun diserap positif oleh para pelaku pasar,” urai tim riset ICDX dalam riset harian, Jumat (24/9/2021).
Pada pertemuan the Fed pekan ini, tidak ada perubahan suku bunga, namun berdasarkan sejumlah pernyataan, terdapat indikasi bahwa kondisi ekonomi saat ini sudah berada dalam kondisi yang cukup kondusif walaupun penyebaran Covid-19 di AS sedikit memberikan perlambatan perbaikan ekonomi.
Namun, pada sejumlah pernyataan berikutnya, pasar mulai menyerap bahwa ada rencana The Fed untuk mulai nomalisasi kebijakan (tapering) terutama pada kuantitas pembelian aset oleh the Fed. Oleh pernyataan tersebut, fluktuasi dolar AS kembali menguat.
Baca Juga
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini justru ditutup di zona hijau, menguat 2,10 poin atau 0,03 persen ke 6.144, 81 setelah bergerak di kiaran 6.142,28 – 6.163,88 pada hari ini. Tercatat ada 186 saham menguat, 332 saham melemah, dan 149 saham tidak bergerak.