Bisnis.com, JAKARTA - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) mencetak peningkatan kinerja yang signifikan selama pandemi. Meski demikian, analis melihat volume trading emiten berkode saham MARK ini tidak terlalu besar.
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menuturkan, dengan volume trading harian yang tidak terlalu besar, saham MARK lebih cocok digunakan investor untuk melakukan investasi.
"Namun, yield dividennya juga kecil di bawah 5 persen," kata Yaki dihubungi, Rabu (22/9/2021).
Sebagai informasi, emiten manufaktur cetakan sarung tangan ini tercatat membagikan dividen tunai sebesar Rp26,6 miliar ke pemegang sahamnya tahun ini. Dividen ini setara dengan Rp7 per saham.
Walaupun dividennya kecil, Yaki melihat secara bisnis kinerja MARK cukup optimistis, dengan beroperasionalnya pabrik baru perseroan. Menurutnya, hal ini akan mampu meningkatkan porsi ekspor MARK.
Sebagaimana diketahui, pabrik ketiga milik perseroan baru saja rampung pada Mei lalu. Pabrik anyar ini terletak di Tanjung Morowa, Deli Serdang, Sumatera Utara.
MARK sendiri telah memiliki pabrik pertama cetakan sarung tangan dengan kapasitas 610.000 pcs per bulan dan pabrik kedua yang berkapasitas 610.000 pcs per bulan. Dengan beroperasinya pabrik ketiga ini, total kapasitas terpasang MARK diperkirakan sebesar 1,4 juta pcs per bulan.
Adapun hingga semester I/2021, MARK mencatatkan peningkatan kinerja ekspor menjadi Rp399,8 juta. Kinerja ekspor ini meningkat dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar RpRp182,8 miliar.
Ekspor ini di antaranya ke Hartalega NGC Sdn Bhd, Malaysia, dan ke Sri Trang Gloves Limited, Thailand.