Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IDX BUMN20 Masih Loyo, Saatnya Koleksi BBRI TLKM Cs?

Koreksi yang terjadi pada Indeks IDX BUMN20 atau indeks saham-saham BUMN berasal dari penurunan kinerja konstituen dari berbagai sektor.
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks IDX BUMN20 masih berpeluang menguat pada akhir tahun seiring dengan prospek pemulihan pada saham-saham blue chip. Beberapa saham yang terdiskon pada indeks tersebut dapat dicermati oleh investor.

Berdasarkan data dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (23/9/2021), indeks IDX BUMN20 berada di level 337,36, masih terkoreksi 13,93 persen secara year to date.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan memaparkan koreksi yang terjadi pada Indeks IDX BUMN20 berasal dari penurunan kinerja konstituen dari berbagai sektor.

Ia menjelaskan, sektor perbankan belum menunjukkan pemulihan yang signifikan seiring dengan belum optimalnya pertumbuhan kredit. Investor juga masih mengkhawatirkan kondisi kredit macet atau non performing loan (NPL) perbankan ketika stimulus ataupun relaksasi berakhir.

Penurunan kinerja juga terjadi pada konstituen seperti PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Alfred menuturkan, meskipun performa keduanya sudah mengalami pemulihan, namun pemberlakuan PPKM pada kuartal III/2021 menjadi sentimen negatif bagi emiten tersebut.

Di sisi lain, hasil positif dicatatkan oleh konstituen di sektor tambang seiring dengan tren kenaikan harga komoditas yang berlanjut hingga tahun ini.

“Kenaikan juga terjadi pada beberapa emiten lain seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS),” jelasnya saat dihubungi pada Kamis (23/9/2021).

Kendati masih terkoreksi, Alfred meyakini kinerja indeks ini masih dapat membaik hingga akhir tahun 2021. Menurutnya, pada semester II/2021 pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan ditopang oleh saham-saham blue chip.

Penguatan terutama akan terjadi pada saham-saham bank BUKU IV yang secara ytd masih cenderung tertekan. Alfred mangatakan, kenaikan saham bank-bank besar seperti BBRI, BBNI, dan BMRI akan berkontribusi besar terhadap kenaikan indeks IDX BUMN 20.

“Saham-saham perbankan yaitu BBRI,BBNI, dan BMRI porsinya 43 persen di IDX BUMN20. Sehingga, kalau mereka menguat, indeks juga akan terdorong naik,” paparnya.

Selain sektor perbankan, Alfred juga memprediksi sektor tambang masih memiliki ruang penguatan di semester II/2021. Sehingga, penguatan tersebut akan ikut membantu performa Indeks IDX BUMN20.

Selanjutnya, Alfred menuturkan saat ini indeks IDX BUMN20 berada di fase konsolidasi panjang pada kisaran 320–366. Pada akhir tahun , ia memprediksi IDX BUM20 akan bergerak pada rentang 380-400.

Seiring dengan hal tersebut, Alfred merekomendasikan investor untuk mencermati saham-saham perbankan, tambang, dan telekomunikasi pada indeks IDX BUMN20. Sejumlah saham yang patut dikoleksi menurut Alfred adalah BBRI, BBNI, BMRI, PTBA, TLKM, dan PGAS.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper