Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menghijau pada hari ini didorong oleh sejumlah katalis positif.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menguat 0,78 persen menjadi 6.108 pada perdagangan Rabu (23/9/2021).
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, setelah 5 hari berturut-turut indeks Dow Jones Industrial Average di bursa Amerika turun, akhirnya semalam DJIA berhasil rebound sebesar 1 persen.
Penguatan bursa saham AS seiring pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang lebih hawkish mengenai arah suku bunga the Fed. Hal tersebut tercermin dari sembilan dari 18 pejabat Fed yang sepakat untuk menaikkan suku bunga pada 2022.
“Ini merupakan respons atas kenaikan inflasi AS yang diperkirakan mencapai 4,2 persen pada tahun ini, lebih dari dua kali lipat dari target yang ditetapkan 2 persen,” jelas dia dalam riset harian, Kamis (23/9/2021).
Selain itu, The Fed juga menyatakan kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan atau tapering segera setelah November 2021.
Baca Juga
Selain Dow Jones, katalis lain yang bisa mendorong IHSG adalah penguatan iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO) sebesar 1,96 persen serta kenaikan harga beberapa komoditas seperti minyak yang berakhir menguat 2,04 persen, batu bara melejit 2,50 persen, nikel menanjak 1,59 persen dan timah melesat 3,87 persen.
Hari ini, IHSG diprediksi bergerak dalam kisaran 6,064 - 6,155, sementara rupiah pada level Rp14.185 - Rp14.320 per dolar AS.
Adapun saham-saham yang direkomendasikan beli antara lain AKRA, PTBA, JSMR, TINS, TBIG, ITMG, UNTR, AALI, BMRI, MDKA, SRTG, dan JPFA.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.