Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Digugat PKPU, Pengendali Bintraco Dharma (CARS) Buka Suara

Gugatan PKPU atas PT ANS, induk usaha CARS, ditolak oleh Pengadilan Negeri Semarang.
Ilustrasi permohonan PKPU/Freepik.com
Ilustrasi permohonan PKPU/Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemegang saham pengendali PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS), PT Ahab Niaga Selaras, buka suara setelah digugat Penundaan Kwajiban Pembayaran Utang (PKPU). Induk usaha VARS ini menyebut perkara tersebut sudah ditolak pengadilan.

Sebastianus Harno Budi, Direktur Ahabe Niaga Selaras, menjelaskan sehubungan dengan pemberitaan di media masa mengenai gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) atas PT Ahabe Niaga Selaras (PT ANS).

ANS merupakan pemegang saham pengendali Bintraco Dharma (CARS). PKPU ANS diajukan oleh Anggraeni Chandra dan Erwin Setiabudi Djaja (selaku penggugat) dengan nomor perkara 30/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN. Niaga Smg. tertanggal 24 Agustus 2021.

"Berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri Semarang terkait gugatan PKPU maka telah diputuskan bahwa gugatan PKPU di atas ditolak oleh Pengadilan Negeri Semarang," ungkapnya, Senin (20/9/2021).

Dengan ditolaknya gugatan PKPU ini, PT ANS tetap sepenuhnya bertanggung jawab untuk menyelesaikan semua kewajiban yang telah diajukan oleh pemohon PKPU dengan cara kekeluargaan. PT ANS akan bertanggung jawab atas seluruh kewajiban kepada semua kreditur.

“Para kreditur PT ANS tidak perlu merasa khawatir dengan situasi yang terjadi saat ini. Kami sepenuhnya bertanggung jawab atas segala kewajiban kami.” ujarnya

ANS sendiri merupakan pemegang saham pengendali emiten yang merupakan diler resmi Toyota di Indonesia dengan kepemilikan 4,96 persen. Selain ANS, entitas induk terakhir CARS adalah PT Ahabe Adhi Citra.

Mengutip dari situs resmi ANS, Ahabe Group berdiri pada 13 Maret 1961 di bawah kepemimpinan Agustinus Hardjo Budi. Ahabe memulai bisnis ekspor impor umum dengan tiga orang karyawan, yang selanjutnya selanjutnya mengalihkan usahanya ke industri otomotif.

Emiten dealer mobil, PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) untuk periode 6 bulan yang berakhir per 30 Juni 2021 melaporkan kenaikan penjualan mobil, tetapi masih belum dapat mendongkrak kinerja pendapatan.

Penjualan konsolidasi perseroan sebesar Rp2,18 triliun dan rugi bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp105 miliar di tengah kondisi pandemi virus corona yang masih tinggi di Indonesia.

Pendapatan bersih Bintraco tercatat hanya melambat 3 persen menjadi Rp2,18 triliun dari posisi sebelumnya Rp2,25 triliun. Padahal, segmen otomotif berhasil tumbuh 19 persen memanfaatkan kebijakan Pemerintah yang memberi relaksasi potongan harga PPnBM untuk pembelian mobil baru.

Adapun penjualan mobil baru mencapai 7.405 unit atau 14 persen lebih besar dari pencapaian per Juni 2020. Secara berurutan kontribusi pendapatan segmen otomotif, pembiayaan dan purnajual hingga semester I/2021 adalah sebagai berikut 92 persen, 4 persen dan 4 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper