Bisnis.com, JAKARTA - Emiten dealer mobil, PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS) melaporkan kenaikan penjualan mobil hingga semester I/2021, tetapi hal ini masih belum dapat mendongkrak kinerja pendapatan perseroan.
Penjualan konsolidasi perseroan sebesar Rp2,18 triliun dan rugi bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp105 miliar di tengah kondisi pandemi virus corona yang masih tinggi di Indonesia.
Pendapatan bersih Bintraco tercatat hanya melambat 3 persen menjadi Rp2,18 triliun hingga semester I/2021 dari periode sama tahun lalu Rp2,25 triliun. Padahal, segmen otomotif berhasil tumbuh 19 persen memanfaatkan kebijakan Pemerintah yang memberi relaksasi potongan harga PPnBM untuk pembelian mobil baru.
Adapun penjualan mobil baru mencapai 7.405 unit per Juni 2021 atau 14 persen lebih besar dari pencapaian per Juni 2020. Secara berurutan kontribusi pendapatan segmen otomotif, pembiayaan dan purnajual hingga semester I/2021 adalah sebagai berikut 92 persen, 4 persen dan 4 persen.
Direktur Utama Bintraco Sebastianus Harno Budi menjelaskan segmen otomotif Perseroan menjadi segmen dengan penjualan yang tumbuh positif hingga 19 persen pada semester I/2021.
"Kebijakan relaksasi potongan harga PPnBM memberikan imbas positif terhadap kinerja segmen ini dengan peningkatan kontribusi penjualan mobil baru pada model-model favorit terutama di kelas SUV dan MPV," ungkapnya, dikutip Selasa (17/8/2021).
Baca Juga
Kendati demikian, tantangan besar masih dihadapi segmen pembiayaan dan purnajual karena peningkatan risiko kredit di tengah masa pandemi telah menyebabkan penyaluran pembiayaan yang lebih rendah di segmen pembiayaan.
Sementara pada segmen purna jual untuk distributor suku cadang menghadapi kendala adanya pengetatan syarat pengadaan dari supplier sementara dari sisi retailer mengalami perlambatan permintaan yang signifikan.
Kondisi ini membuat CARS fokus pada kegiatan collection terutama di segmen pembiayaan, sementara di segmen purna jual untuk bengkel modern CARfix, perseroan memperkuat program service berkala yang memberikan kontribusi positif sejak diluncurkan pada akhir 2020.
Adapun portofolio piutang Pembiayaan hingga Juni 2021 tercatat 34.541 unit atau lebih rendah 40 persen dari posisi tahun sebelumnya.
Dari pencatatan laba kotor, segmen otomotif memberikan kontribusi pertumbuhan 17 persen senilai Rp278 miliar akibat dari peningkatan kontribusi penjualan unit mobil baru dengan tingkat profit lebih baik.
Sementara itu, di tengah peningkatan risiko kredit dengan rendahnya pembiayaan baru dan keterbatasan pendanaan membuat segmen pembiayaan membukukan kerugian kotor sebesar Rp63 miliar.
Adapun, segmen purnajual mencatatkan laba kotor senilai Rp12 miliar sehingga secara konsolidasi laba kotor tercatat senilai Rp226 miliar atau 19 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk CARS tercatat sebesar Rp105 miliar berasal dari laba kotor Rp226 miliar yang dikurangi beban usaha Rp263 miliar, beban keuangan Rp53 miliar dan pajak Rp17 miliar.
“Perseroan pada 2021 berfokus pada pengelolaan arus kas guna memastikan kinerja terbaik, utamanya di segmen otomotif yang menikmati program relaksasi potongan harga PPnBM, sementara di saat bersamaan mencoba memperkuat segmen pembiayaan dan purna jual termasuk secara aktif berkomunikasi dengan pemangku kepentingan termasuk pemegang saham, regulator hingga penjajakan mitra strategis,” paparnya.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya, Bintraco terus berupaya menjangkau pelanggan bisnis maupun retail dengan menawarkan produk dan layanan otomotif melalui jaringan 24 diler Nasmoco wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, 9 pusat distribusi suku cadang di pulau Jawa dan Kalimantan, 30 outlet bengkel CARFix di Jawa Tengah, Jakarta dan Jawa Timur, 30 kantor cabang Andalan Finance Indonesia di kota-kota besar di Indonesia.