Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas sempat mengalami penurunan lantaran tertekan penguatan dolar AS jelang rapat Federal Reserve. Hal ini membuat harga saham sejumlah emiten emas ikutan merosot.
Pada perdagangan Senin (20/9/2021) pukul 16.40 WIB, harga emas di pasar Comex kembali naik 6,20 poin atau 0,35 persen ke US$1.757 per ons. Sementara itu, harga emas spot tercatat naik 3,33 poin atau 0,19 persen ke US$1.758 per ons setelah sempat menyentuh di atas US$1.800 per ons beberapa hari lalu.
Harga emas sempat melorot ke US$1.746 pada perdagangan hari ini lantaran tertekan oleh penguatan indeks dolar AS sebelum berbalik ke zona hijau. Pasar menantikan hasil rapat Federal Reserve yang berlangsung pada 21-22 September 2021.
“Emas bergerak turun karena outlook penguatan dollar AS dibalik ekspektasi pengetatan moneter oleh Federal Reserve AS,” tulis tim riset Monex Investindo Futures (MIFX) pada riset harian, Senin (20/9/2021).
Seiring dengan pelemahan harga emas, harga saham sejumlah emiten emas juga ikut ambrol dan bergerak di zona merah.
Terpantau pada penutupan perdagangan Senin (20/9/2021), harga saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) melorot 50 poin atau 2,08 persen ke 2.350. Saham ANTM hari ini tercatat dijual oleh asing senilai Rp12,65 miliar.
Baca Juga
Selain itu, harga saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) juga terpantau turun 10 poin atau 0,37 persen. Meskipun turun, terlihat saham MDKA masih mendapat pembelian dari asing sampai senilai Rp6,16 miliar.
Senada, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) juga mencatatkan pelemahan 7 poin atau 4,38 persen ke level 153 dan tercatat dilepas oleh asing senilai Rp84,93 juta.
Penurunan harga saham emas hari ini beriringan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hari ini menukik turun nyaris 1 persen. Terpantau IHSG ditutup turun 56,93 poin atau 0,93 persen ke 6.076.