Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan harga bahan baku logam industri kabel masih terjadi hingga saat ini. Berdasarkan data dari London Metal Exchange (LME), harga komoditas tembaga ditutup pada level US$9.435 per ton.
Dengan kenaikan harga bahan baku ini, Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai, kenaikan harga bahan baku akan membuat beban perusahaan meningkat.
"Ditambah masih banyaknya proyek nasional yang akan ditunda pada tahun ini, membuat kinerjanya belum mampu pulih secara penuh," kata Sukarno dihubungi, Minggu (19/9/2021).
Dia pun melihat prospek kinerja dari emiten-emiten kabel hingga akhir tahun belum begitu menarik dengan kondisi atau pertimbangan tersebut.
Sementara untuk pergerakan harga sahamnya, Sukarno menilai mayoritas pergerakan harga saham emiten kabel sedang konsolidasi, dengan kecenderungan turun.
Sukarno pun memperkirakan harga saham emiten-emiten di sektor ini masih bisa kembali turun dari kondisi saat ini, dengan target penurunan 5 persen sampai 10 persen secara rata-rata, dari masing-masing emiten kabel.
Baca Juga
"Ada peluang kembali menguat juga karena penurunan harganya sudah signifikan. Tapi untuk emiten kabel ini likuiditasnya kurang menarik," tutur dia.
Akan tetapi, Sukarno menilai saham-saham emiten kabel ini masih menarik untuk dikoleksi. Dia menyarankan investor untuk menunggu momentum beli yang tepat, karena bisa jadi kesempatan beli ada pada saat harga saham emiten-emiten tersebut tengah turun.