Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KMI Wire and Cable (KBLI) Optimistis Raup Laba Bersih Rp130 Miliar di 2021

Perseroan menargetkan penjualan perusahaan tahun 2021 mampu meningkat 59 persen, dari sebesar Rp1,96 triliun di 2020, menjadi Rp3,13 triliun.
Gulungan kabel tembaga di pabrik Uralelectromed OJSC Copper Refinery yang dioperasikan oleh Ural Mining and Metallurgical Co. di Verkhnyaya Pyshma, Rusia, Selasa (7/3/2017)./Bloomberg-Andrey Rudakov
Gulungan kabel tembaga di pabrik Uralelectromed OJSC Copper Refinery yang dioperasikan oleh Ural Mining and Metallurgical Co. di Verkhnyaya Pyshma, Rusia, Selasa (7/3/2017)./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kabel PT KMI Wire and Cable Tbk. (KBLI) optimistis mampu membalikkan kerugian menjadi laba pada 2021 ini.

Mengutip hasil paparan publik KBLI, perseroan menargetkan penjualan perusahaan tahun 2021 mampu meningkat 59 persen, dari sebesar Rp1,96 triliun di 2020, menjadi Rp3,13 triliun.

"Peningkatan penjualan tersebut terutama disumbang oleh penjualan ke sektor non-swasta yang dibudgetkan akan meningkat 126 persen," kata manajemen KBLI, dikutip Minggu (19/9/2021).

Adapun hingga paruh pertama ini, berdasarkan laporan keuangannya, KBLI tercatat belum mendapatkan lagi penjualan dari pihak non-swasta seperti PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.

Pada semester I/2020, KBLI mencatatkan penjualan sebesar Rp54,7 miliar dari PLN. Sekretaris Perusahaan KBLI Made Yudana belum merespon pertanyaan dari Bisnis mengenai kontrak baru perseroan hingga berita ini diturunkan.

Dengan target penjualan yang meningkat, perseroan juga menaikkan target laba bersih 276 persen, dari rugi Rp74 miliar di 2020. KBLI optimistis mampu meraup laba bersih Rp130 miliar pada budget tahun 2021.

Peningkatan laba bersih ini selain disebabkan oleh meningkatnya laba kotor, juga disebabkan oleh turunnya rugi kurs. Di tahun 2020, perseroan menuturkan mengalami rugi kurs mata uang asing sebesar Rp6 miliar. Sementara untuk budget 2021, selisih kurs rugi dibudgetkan sebesar Rp1 miliar.

KBLI juga menyampaikan telah memiliki beberapa rencana usaha hingga akhir tahun. Perseroan menyebut akan melakukan inovasi dan penelitian untuk pengembangan produk dan pasar baru.

Lalu, perseroan akan terus aktif dalam pengembangan produk ACCC dalam rangka mempertahankan eksistensi dan dominasi di sektor ini.

"Perusahaan juga berencana melakukan investasi dan modernisasi mesin-mesin agar lebih efisien, sehingga menjadi lebih kompetitif," tulis manajemen KBLI.

Selain itu, KBLI juga akn terus mencari pasar dan negara baru untuk tujuan ekspor, serta bermitra dengan pabrikan aksesoris kabel untuk menjadi one stop electrical supply.

Sebagai informasi, hingga semester I/2021 ini, KBLI membukukan pendapatan senilai Rp715,19 miliar. Pendapatan ini turun 20,75 persen dari Rp902,46 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Selama paruh pertama 2021, perseroan tercatat mampu menurunkan beban pokok pendapatan 27,98 persen menjadi Rp651,3 miliar, dari Rp904,39 miliar secara tahunan atau year on year.

KBLI juga tercatat mampu membalikkan rugi kotor Rp1,92 miliar, menjadi laba kotor senilai Rp63,8 miliar di semester I/2021. Dengan kinerja ini, laba bersih perseroan tercatat mencapai Rp24,5 miliar pada paruh pertama 2021, dibanding rugi bersih senilai Rp89,7 miliar secara tahunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper