Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bahan Pakan Ternak Menguat, Ini Rekomendasi JPFA dan CPIN

Saham JPFA maupun CPIN sudah terapresiasi terhadap pertumbuhan kinerja di semester I/2021.
Peternakan unggas/disnak.jabarprov.go.id
Peternakan unggas/disnak.jabarprov.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Efek kenaikan harga jagung dinilai akan terlihat pada kinerja emiten unggas PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) pada kuartal mendatang.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan, Frankie Wijoyo Prasetio memaparkan, kenaikan harga bahan baku utama pakan ternak seperti jagung dan kedelai yang telah naik signifikan melebihi harga acuan, memang bakal berdampak pada semua kalangan yang memiliki lini bisnis peternakan, terutama emiten unggas.

Kendati demikian, ia mengatakan, emiten-emiten pakan ternak seperti JPFA dan CPIN telah memiliki manajemen terhadap ketersedian bahan baku pakan ternak. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi kenaikan harga komoditas bahan baku pakan ternak seperti saat ini.

“Jadi, untuk sementara waktu kinerjanya masih bisa stabil dan cenderung bertumbuh mengingat harga jual pakan ternaknya juga naik, dimana bahan bakunya dibeli di harga yang belum naik signifikan sebelumnya,” jelas Frankie saat dihubungi Bisnis, baru-baru ini. 

Meski demikian, Frankie juga menjelaskan, dampak dari kenaikan harga bahan baku pakan ternak terhadap JPFA dan CPIN baru akan terlihat pada kuartal selanjutnya. Hal ini mengingat emiten-emiten tersebut tetap perlu membeli bahan baku secara berkelanjutan walaupun harganya sudah naik.

“Hal ini bisa saja meningkatkan harga pokok produksi dan menekan laba bersihnya,” lanjut Frankie.

Sementara itu, penurunan harga telur disebabkan oleh over supply di pasaran seiring dengan permintaan telur yang cenderung stabil namun produksinya melebihi permintaan. Hal ini juga diperparah oleh kenaikan harga pakan ternak.

Frankie mengatakan, bagi petani mandiri, kondisi tersebut memang memberatkan lantaran mereka memiliki batasan fasilitas dan permodalan yang mumpuni. Dengan demikian, peternak mandiri rentan terdampak oleh fluktuasi harga komponen pakan.

Namun, menurutnya dampak terhadap emiten unggas dan pakan ternak dinilai tidak terlalu signifikan. Hal ini mengingat emiten-emiten tersebut memiliki diversifikasi lini bisnis usaha yang terintegrasi.

“Hal ini dapat menopang kinerja emiten walaupun memang akan sedikit tertekan dengan kenaikan bahan baku pakan ternak,” jelasnya.

Selanjutnya, Frankie mengatakan baik JPFA maupun CPIN sudah terapresiasi terhadap pertumbuhan kinerja di semester I/2021. Ia mencontohkan, JPFA telah rebound dari level terendah di kuartal III/2020 di level Rp1.545 menuju kisaran Rp1.900.

Frankie menuturkan, harga saham keduanya masih berpotensi tertekan karena sentimen harga ayam pedaging yang turun dan harga pakan ternak naik. Namun, kedua emiten ini memiliki produk yang tetap dibutuhkan oleh masyarakat luas untuk kebutuhan konsumsi, sehingga tetap memiliki ruang untuk bertumbuh.

“Untuk JPFA direkomendasikan untuk di koleksi di level support di Rp1.700 dengan target harga Rp2.000. Untuk CPIN bisa dipertimbangan untuk entry jika menyentuh level Rp6.000 - Rp6.200 dengan target Rp6.700,” pungkasnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper