Bisnis.com, JAKARTA - Emiten alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk. menganggarkan belanja modal atau capital expenditure senilai US$9,3 juta untuk tahun fiskal 2021.
Direktur Hexindo Yoshendri mengatakan dari capex US$9,3 juta tersebut sebagian besar senilai US$4,3 juta akan dialokasikan untuk investasi bisnis rental alat berat.
“Untuk 2021, perusahaan menganggarkan sebesar US$9,3 juta untuk capex,” kata Yoshendri dalam paparan publik, Jumat (17/9/2021).
Adapun, emiten dengan kode saham HEXA ini telah menunda investasi pada tahun fiskal 2020 yang berakhir Juni 2021 karena pandemi Covid-19 membuat arah bisnis tak menentu.
Pada periode Juli 2020 - Juni 2021, HEXA hanya merealisasikan capex senilai US$284.000 dari anggaran semula sekitar US$5,3 juta.
Baru-baru ini, Hexindo merambah bisnis baru yaitu penyewaan alat berat yang diharapkan dapat menyeimbangi penurunan pendapatan dari penjualan alat berat akibat pandemi.
Baca Juga
Direktur Hexindo Dwi Swasono menjelaskan pada awal peluncuran bisnis rental ini masih dibatasi untuk ekskavator model unit Zaxis 200 dan Zaxis 201.
“Jadi sektornya adalah kita mulai dari unit-unit yang menggunakan aplikasi model ini, kemudian keterkaitannya dari permintaan dari sektor ini cukup banyak,” kata Dwi.
Dia mengatakan sejak bisnis rental ini diluncurkan pada Mei 2021, perseroan telah menerima permintaan yang banyak dari pasar. Dengan demikian, HEXA optimistis hingga Maret 2022 permintaan rental alat berat akan meningkat cukup signifikan.
Adapun, dampak bisnis rental alat berat ini disebut bakal menyeimbangkan bisnis penjualan alat berat langsung ke pelanggan.
“Saya kira tetap positif karena sampai saat ini permintaan rental ini mash cukup banyak,” ujar Dwi.