Bisnis.com, JAKARTA – Blibli.com berupaya perluas pangsa pasar dengan mengakuisi 51 persen saham PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC).
CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto mengatakan kedua pihak telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Pembelian Saham (PPPS) dalam PT Supra Boga Lestari Tbk (SBL). Menurutnya akuisi dapat mendorong kinerja perseroan menjadi lebih baik.
“Sebagai bentuk komitmen Blibli dalam mempercepat pengembangan dan perluasan ekosistem bisnis sebagai salah satu perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia, kami telah melakukan penandatanganan PPPS dalam PT Supra Boga Lestari Tbk,” katanya dalam memo yang diterima Bisnis pada Kamis (16/9/2021).
Kusumo menambahkan akusisi tersebut merupakan rencana strategis Blibli untuk memperkuat bisnis yang sudah solid dengan menjadi solusi bagi seluruh pemangku kepentingan yang ada di dalam ekosistem.
Dia yakin dengan reputasi, kinerja dan potensi SBL yang positif, semakin memantapkan peluang dalam membesarkan pangsa pasar yang akhirnya memacu pertumbuhan bisnis kedua pihak.
Baca Juga
“Bagi kami di Blibli, formula terpenting menjalankan bisnis adalah Kualitas Layanan, Inovasi dan Kolaborasi. Diperkuat dengan ekosistem teknologi bisnis menyeluruh yang mencakup B2C, B2B, B2B2C, dan B2G,” imbuhnya.
Kusumo menegaskan Blibli terus fokus membangun kepercayaan, memberikan pengalaman ritel terbaik, memastikan pemenuhan kebutuhan pelanggan, memberdayakan mitra bisnis, dan menciptakan inovasi solusi nyata.
Sebelumnya, raksasa e-commerce Indonesia, PT Global Digital Niaga yang juga dikenal sebagai Blibli.com, telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi sekitar 51 persen saham perusahaan makanan Supra Boga Lestari dari pemilik tertentu, menurut pengumuman perusahaan pada Kamis (16/9/2021).
Blibli berencana mengakuisisi sekitar 797,88 juta saham Supra Boga dari beberapa pihak antara lain PT Wijaya Sumber Sejahtera dan PT Prima Rasa Inti melalui negosiasi langsung dengan pemegang saham.
Supra Boga, yang mengoperasikan supermarket Ranch Market di Indonesia, memiliki nilai pasar Rp3,44 triliun berdasarkan data Bloomberg. Belum ada nilai kesepakatan yang diungkapkan dalam pernyataan itu