Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia berencana menerbitkan obligasi global bond berdenominasi dolar AS bertenor 40 bersamaan dengan lelang Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun sebelum tingkat suku bunga kembali naik.
Berdasarkan laporan Bloomberg pada Selasa (14/9/2021) Indonesia telah menggelontorkan miliaran dolar AS untuk memulihkan perekonomiannya dari pandemi virus corona.
Berdasarkan sumber dari Bloomberg, hasil penawaran global bond ini dapat membantu pemerintah melakukan buyback obligasi dolar AS yang jatuh tempo pada 2022 dan 2026 senilai US$1,25 miliar.
Terkait dengan hal tersebut, Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPP) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.
"Kami belum bisa memberikan komentar karena prosesnya masih berlangsung hingga hari Jumat nanti," katanya saat dihubungi, Selasa (14/9/2021).
Adapun, pada hari ini pemerintah Indonesia melakukan penerbitan surat utang negara (SUN) berdenominasi mata uang asing atau global bonds. Kali ini, pemerintah melakukan emisi Surat Utang Negara (SUN) Sustainable Development Goals (SDG) dalam mata uang Euro.
Berdasarkan siaran pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPP) Kementerian Keuangan pada Selasa (14/9/2021), transaksi ini merupakan penerbitan SDG bond konvensional pertama di Asia.
“Hal ini mencerminkan kepemimpinan Indonesia dalam pembiayaan berkelanjutan dan langkah yang signifikan dalam pencapaian SDG,” demikian kutipan keterangan pers tersebut.
Pemerintah menerbitkan 1 SUN denominasi euro, yakni RIEUR0334 dengan nominal 500 juta euro. SUN bertenor 12 tahun tersebut memiliki tingkat kupon 1,30 persen dan imbal hasil (yield) 1,351 persen. Adapun Seri RIEUR0334 tersebut akan jatuh tempo pada 23 Maret 2034