Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah tingginya kebutuhan fasilitas masyarakat, Grup Lippo berkomitmen terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia melalui PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO).
John Riady, CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) sekaligus Presiden Komisaris Siloam, menyampaikan industri kesehatan merupakan salah satu sektor yang penting dikembangkan di Indonesia. Apalagi, perekonomian Indonesia semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi.
"Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia, jika Indonesia ingin maju lebih lagi menjadi negara middle income, advance, dan seterusnya," paparnya dalam keterangan resmi, Selasa (14/9/2021).
Potensi industri kesehatan di dalam negeri untuk berkembang masih sangat tinggi. Pada 2019, pengeluaran di sektor kesehatan berbanding dengan PDB di Indonesia baru mencakup 3,1 persen. Angka tersebut di bawah Malaysia yang mencapai 3,9 persen, Singapura 4,7 persen, dan China 5,2 persen.
Di sisi lain, suplai ketersediaan tempat tidur RS di Indonesia masih minim dengan rasio 1,1 tempat tidur per 1.000 penduduk. Di negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, rasio tempat RS per 1.000 penduduk masing-masing mencapai 1,7 kali dan 1,8 kali.
"Kami yakin rasio expenditure kesehatan dari 3,1 persen pelan-pelan akan naik menjadi 4 persen-5 persen seiring dengan peningkatan perekonomian Indonesia," jelasnya.
John mengatakan selama pandemi Covid-19 sekitar 1,5 tahun menunjukkan tingginya kebutuhan akan fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, Lippo Group melalui RS Siloam akan terus melanjutkan ekspansi.
"Kami punya misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen terus bertumbuh," imbuhnya.
Baca Juga
Di tengah pandemi, kinerja SILO pun meningkat. Pada semester I/2201, SILO meraih pendapatan Rp3,81 triliun, naik 51,7 persen (year on year/yoy) persen dari sebelumnya Rp2,51 triliun. Laba bersih mencapai Rp291,54 miliar.
Beroperasi sejak 1992, Siloam memiliki jaringan rumah sakit terbanyak di Indonesia dengan portofolio 40 rumah sakit di 29 kota, dan kapasitas tempat tidur sekitar 3.726 unit. LPKR merupakan pemegang saham utama SILO dengan kepemilikan 55,4 persen saham per Agustus 2021.