Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Matahari Putra Prima (MPPA) Bisa Tembus Rp6 Triliun Tahun Ini

Mirae Asset Sekuritas memperkirakan penjualan MPPA akan mencapai Rp6 triliun pada akhir 2021.
Hypermart melakukan renovasi 10 gerai dengan konsep G7 (generasi 7) atau display produk yang lebih modern./Bisnis.com-Peni Widarti
Hypermart melakukan renovasi 10 gerai dengan konsep G7 (generasi 7) atau display produk yang lebih modern./Bisnis.com-Peni Widarti

Bisnis.com, JAKARTA - Langkah emiten peritel PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) yang meningkatkan penjualan produk segar diyakini bakal mengerek kinerja perusahaan.

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya mengatakan, strategi ini akan meningkatkan pelanggan karena MPPA mampu memadukan kualitas dan strategi harga.

"Salah satu strategi yang menarik perhatian kami adalah fokus perusahaan yang lebih besar pada peningkatan penjualan produk segar. Kami percaya strategi ini akan meningkatkan pelanggan," kata Christine ketika dihubungi Bisnis, Jumat (10/9/2021).

Selain itu, Christine menilai, kolaborasi perseroan dengan Gojek, Grab, hingga Tokopedia, dinilai akan mampu membawa perseroan mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif.

"Kami percaya kontribusi saluran online MPPA akan lebih tinggi ke depan karena kolaborasi perusahaan dengan GoTo," ujarnya.

Christine menilai, MPPA saat ini mengalihkan fokus mereka dari model businees to bussiness (B2B) ke konsumen akhir. Sebelumnya, selama 2015-2018, perusahaan memfokuskan sekitar 30 persen bisnisnya pada B2B, yang saat ini telah diturunkan menjadi hanya 5 persen dari penjualan saat ini.

Setelah keseluruhan penjualan MPPA secara bertahap turun karena kurang fokus pada bisnis B2B, perusahaan akhirnya mendapatkan kembali kepercayaan dari konsumen, karena MPPA menjual produk dengan harga terbaik dibandingkan dengan pengecer bahan makanan sejenis lainnya.

"Hal ini meningkatkan kepercayaan Mirae Asset atas prospek perusahaan ke depan," ucapnya.

Mirae Asset pun memperkirakan penjualan MPPA akan mencapai Rp6 triliun pada akhir 2021. Selain itu, dengan menerapkan rasio harga terhadap penjualan 2 kali, kapitalisasi pasar perusahaan akan menjadi Rp12 triliun di akhir tahun.

Adapun MPPA menyampaikan bahwa transformasi perseroan menjadi bisnis offline to online (O2O) mampu membawa perseroan mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif di kuartal II/2021.

Di semester I/2021 ini, MPPA mencatatkan penjualan kotor lebih dari Rp2 triliun atau tumbuh 16,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Tidak hanya itu, penjualan online perseroan pun disebutkan tumbuh 21,3 persen jika dibandingkan dengan kuartal kedua 2020. Pada keterbukaan informasi disebutkan, menurut data NielsenIQ, market share MPPA terus tumbuh dan mencapai 24,1 persen di pasar supermarket dan hypermarket.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Saumi
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper