Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 dibuka hijau pada pertengahan pekan ini, Kamis (9/9/2021). Saham TOWR dan produsen semen pimpin penguatan.
Mengutip laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (9/9/2021) pukul 09.09 WIB, indeks hasil kerja sama harian Bisnis Indonesia dengan BEI ini naik 2,26 poin atau 0,49 persen menjadi 461,97.
Dari 27 konstituen, sebanyak 18 saham menguat, 5 saham melemah, dan 4 saham terpantau stagnan.
Saham emiten perbankan, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) memimpin penguatan dengan naik 3,41 persen atau 45 poin ke level 1365. Di belakangnya ada emiten ritel, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang naik 2,59 persen.
Saham-saham yang menguat lainnya diantaranya, saham produsen semen PT Semuen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP), dan PT Japfa Tbk. (JPFA) yang menguat masing-masing 2,05 persen, 1,93 persen dan 1,91 persen.
Saham yang melemah dipimpin saham emiten rumah sakit, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) yang melemah 1,67 persen atau 40 poin ke elvel 2360. Di belakangnya ada emiten petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang melemah 0,72 persen.
Baca Juga
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menuturkan secara teknikal indeks harga saham gabungan (IHSG) tertekan cukup dalam hingga break out support MA200 di kisaran level 6053.
Pergerakan selanjutnya akan diiringi dengan momentum bearish indikator Stochastic dan RSI dengan pengujian level psikologis 6000.
"Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi kembali tertekan dengan support resistance 5966-6045. Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya; BRPT, SILO, AKRA, TOWR, BBRI, TLKM," ujarnya, Kamis (9/9/2021).
Bursa Asia berpotensi tergelincir pada perdagangan hari ini mengiringi penurunan di saham AS semalam karena investor terus resah atas perlambatan pemulihan ekonomi dari pandemi.
Kontrak AS berfluktuasi setelah S&P 500 mundur untuk hari ketiga dan Nasdaq 100 mengalami penurunan terbesar dalam dua minggu. Sebuah survei bank sentral AS mengisyaratkan moderasi dalam pertumbuhan ekonomi karena strain virus delta.
Saham China di AS jatuh di tengah kekhawatiran baru tentang tindakan keras peraturan Beijing setelah pejabat memanggil perusahaan game.
Investor juga menanti Presiden AS Joe Biden dalam membuat pilihannya minggu ini tentang apakah akan mencalonkan kembali Ketua Fed Jerome Powell untuk masa jabatan kedua.
"Dari dalam negeri Investor data penjualan eceran yang diperkirakan membaik diharapkan menjadi katalis positif dan menahan optimisme investor yang menurun. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi tertekan," katanya.