Bisnis.com, JAKARTA - Lelang surat berharga syariah negara atau sukuk negara, Selasa (7/9/2021), menghasilkan penawaran masuk senilai Rp56,6 triliun.
Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), total penawaran yang masuk senilai Rp17,9 triliun untuk enam seri SBSN yang terdiri atas 1 surat perbendaharaan negara syariah (SPN-S) dan lima project based sukuk (PBS).
Jumlah tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan hasil penawaran pada lelang sebelumnya sebanyak Rp52,46 triliun.
Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Lili Indarli mengatakan, tingginya minat investor pada lelang sukuk hari ini turut didukung oleh kondisi penyebaran virus corona di Indonesia mulai dapat dikendalikan. Lili mengatakan, pasar merespon positif terhadap pelonggaran kebijakan PPKM Jawa-Bali.
“Kondisi tersebut diduga turut mendorong semakin rendahnya imbal hasil yang diminta,” katanya saat dihubungi, Selasa (7/9/2021).
Ia melanjutkan, total penawaran masuk pada lelang kali ini lebih tinggi dari lelang SBSN sebelumnya yakni oversubscribed hingga 5,66 kali.
Baca Juga
Tiga seri PBS yakni PBS031, PBS032 dan PBS029 mendapat total penawaran masuk diatas Rp10,00 triliun dan secara akumulasi mencatatkan total penawaran masuk sebesar Rp37,72 triliun atau mencakup 66,63 persen dari seluruh penawaran masuk.
Sementara itu, tiga seri lainnya mencatatkan total penawaran masuk dibawah Rp10,00 triliun. Adapun seri new issuance SPN-S mendapat total penawaran masuk sebesar Rp7,72 triliun.
Sejalan dengan besarnya penawaran masuk, PBS031, PBS032, dan PBS029 menjadi seri yang dimenangkan pemerintah dengan tiga nominal terbesar, masing-masing diatas Rp2 triliun. Sementara itu, seri baru SPN-S dimenangkan sebesar Rp1 triliiun, dan dua seri PBS lainnya dimenangkan pemerintah dengan nominal dibawah Rp1 triliun
Melihat dari tingkat imbal hasil rata-rata tertimbang, Lili mengatakan peserta lelang cenderung meminta yield yang lebih rendah dari yield wajar. Hal tersebut tercermin dari seluruh seri PBS yang dimenangkan mencatat spread yield negatif yang cukup besar.
“Spreadnya berada di rentang –2,36 basis poin hingga –8,24 basis poin,” pungkasnya.