Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Tenaga Kerja ADP Melandai, Wall Street Menguat pada Awal Perdagangan

Indeks S&P 500 menguat 0,16 persen ke 4.530,05, sedangkan indeks Nasdaq Composite naik 0,6 persen ke 15.351,42. Di sisi lain, indeks Dow Jones melemah 0,09 persen.
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat pada awal perdagangan Rabu (1/9/2021) setelah data menunjukkan perlambatan pemulihan pasar tenaga kerja, ditambah spekulasi Federal Reserve akan memberikan stimulus yang cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 menguat 0,16 persen ke 4.530,05, sedangkan indeks Nasdaq Composite naik 0,6 persen ke 15.351,42. Di sisi lain, indeks Dow Jones melemah 0,09 persen.

Perusahaan teknologi memimpin kenaikan indeks S&P 500, sedangkan dolar AS melemah setelah karena laporan ADP Research Institute menunjukkan perusahaan menambahkan lapangan kerja lebih rendah dari perkiraan pada bulan Agustus.

Data ekonomi tersebut muncul sebelum data non-farm payroll pada hari Jumat. Para ekonom memperkirakan perlambatan dari kenaikan cepat di bulan sebelumnya dan penurunan tingkat pengangguran.

“Data tenaga kerja sektor swasta ini telah dapat diperkirakan selama pandemi, dan seringkali bukan indikator terkuat mengenai kondisi lapangan kerja sesungguhnya,” kata direktur pelaksana strategi investasi di E*Trade Financial Mike Loewengart, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (1/9/2021).

“Dengan begitu banyak tekanan pada perbaikan di pasar tenaga kerja yang datang dari The Fed, ini bisa mengirim sinyal bahwa pertumbuhan pekerjaan stagnan. Itu mungkin hal yang baik untuk pasar, karena itu berarti stimulus dapat berlanjut,” lanjutnya.

Bagi sejumlah analis, laporan ketenagakerjaan Agustus kemungkinan tidak akan mengklarifikasi gambaran pasar tenaga kerja karena varian delta virus corona membebani sentimen konsumen.

Meskipun  Juni dan Juli adalah bulan yang kuat untuk perekrutan karena pembatasan pada industri jasa dicabut, total lapangan kerja AS masih sekitar 6 juta pekerjaan di bawah level pra-pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper