Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah nyaris 1 persen pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (1/9/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,97 persen atau 59,37 poin ke level 6.090,93 setelah bergerak dalam kisaran 6.089,23-6.169,06.
Sebanyak 204 saham menguat, 296 saham melemah, sedangkan 147 saham lainnya stagnan.
Volume transaksi di bursa hari ini mencapai 25,42 miliar saham dengan nilai mencapai Rp12,06 triliun.
Adapun investor asing hari ini mencatat aksi beli bersih atau net buy senilai Rp41,21 miliar di seluruh pasar. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi yang paling banyak diburu investor asing dengan net buy mencapai Rp51,4 miliar.
Kemudian, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) juga menjadi incaran asing dengan total net buysenilai Rp48,9 miliar, disusul PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang mencatat net buy Rp42,9 miliar.
Baca Juga
Di sisi lain, investor asing ramai melepas saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dengan net sell mencapai Rp21,8 miliar. Investor asing juga melego saham PT Astra International Tbk. (ASII) dengan net sell Rp20,4 miliar.
Saham top gainers diisi PT Trimitra Propertindo Tbk. (LAND) dengan naik 28.04 persen atau 30 poin ke harga 137. Disusul PT Repower Asia Indonesia Tbk. (REAL) naik 17,71 persen.
Adapun saham yang melemah paling tinggi diisi PT Sanurhasta Mitra Tbk. (MINA) turun 6,78 persen ke level 55. Disusul PT DMS Popertindo Tbk. (KOTA) yang turun 6,38 persen.
Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memprediksi IHSG melemah pada perdagangan hari ini. Menurutnya, secara teknikal candlestick membentuk hanging man doji mengindikasikan potensi terkoreksi.
“Investor masih akan mencermati perkembangan terkait kebijakan tapering di Amerika Serikat serta kasus Covid-19 dan PPKM yang resmi diperpanjang meskipun terlihat jumlah kasus harian sudah turun cukup signifikan,” tulis Dennies dalam riset harian, dikutip Rabu (1/9/2021).
Artha Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dengan support 6.125 dan 6.100 serta resistance 6.166 dan 6.182 pada hari ini, Rabu (1/9/2021).
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2021 mengalami inflasi 0,03 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mencatat deflasi 0,16 persen. Dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) sebanyak 34 kota mengalami inflasi, sisanya 56 kota mengalami deflasi.
Di sisi lain, indeks manajer pembelian atau purchasing managers' index manufaktur Indonesia tercatat berada di posisi 43,7 pada Agustus 2021. Terdapat kenaikan setelah terjadi koreksi dua bulan berturut-turut.
Berdasarkan keterangan resmi IHS Markit, purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia pada Agustus 2021 meningkat dari 40,1 pada Juli 2021. Adapun, catatan PMI manufaktur Juli 2021 itu anjlok dari angka 53,5 pada Juni 2021.
Angka PMI di atas 50 menandakan sektor manufaktur dalam tahap ekspansif. Koreksi yang terjadi belakangan membuat sektor manufaktur di Indonesia belum memasuki tahap ekspansif kembali, tetapi mulai terdapat kenaikan pada Agustus 2021.