Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cermati Data Manufaktur dan Inflasi, IHSG Berpotensi Naik

Rilis data PMI Manufaktur dan Tingkat inflasi Indonesia pada hari ini bakal memengaruhi pergerakan IHSG.
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat berpeluang kembali menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (1/9/2021), seiring dengan rilis data PMI manufaktur dan inflasi.

IHSG ditutup menguat tipis 0,09 persen atau 5,40 poin dan parkir di posisi 6.150,30 pada perdagangan Selasa (31/8/2021). Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.117,50-6.158,07.

Riset harian Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan IHSG di akhir bulan Agustus 2021 didorong penguatan saham pada sektor teknologi 1,67 persen, dan material dasar 1,01 persen.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan pergerakan IHSG secara teknikal diperkirakan IHSG dapat berpeluang kembali menguat.

Berdasarkan analisanya IHSG berhasil break out fractal level di 6.138 dan menguat menuju resistance sebagai konfirmasi lanjutan tren positif.

“Indikator Stochastic terkonsolidasi pada area dekat overbought membuat sinyal penguatan yang kembali akan tertahan. Sehingga secara teknikal IHSG dapat berpeluang kembali menguat,” ungkap Lanjar dikutip pada Rabu (1/9/2021).

Sementara saham AS di akhir bulan Agustus 2021 turun dari level tertinggi sepanjang masa, di tengah data yang beragam termasuk penurunan kepercayaan konsumen ke level terendah dalam enam bulan terakhir di AS.

Berkaitan dengan itu, Lanjar mengungkapkan futures untuk Jepang, Australia dan Hong Kong semuanya jatuh. Di sisi lain, harga minyak di New York membukukan kerugian bulanan terbesar sejak Oktober 2020 karena investor mempertimbangkan prospek produksi tambahan dari anggota OPEC+.

Berdasarkan hal tersebut, Lanjar menyebutkan sentimen pergerakan IHSG akan cenderung berat di awal bulan September 2021. Investor pun menanti data PMI Manufaktur dan Tingkat inflasi Indonesia pada hari ini.

Dia memperkirakan IHSG secara teknikal dapat bergerak menguat dengan support resistance pada rentang 6.138-6.182. Saham-saham yang dapat dicermati antara lain AALI, ACST, AGII, ANTM, ESSA, HMSP, HRUM, JSMR, PTBA.


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper