Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) mencatatkan pendapatan pada segmen mobile mencapai Rp33,36 triliun atau tumbuh 4,7 persen year-on-year (yoy).
Kontribusi layanan digital terhadap total pendapatan Telkomsel naik dari 72,4 persen per kuartal II/2020 menjadi 77,3 persen per kuartal II/2021. Pertumbuhan ini tak lepas dari besarnya basis pelanggan Telkomsel sebesar 169,2 juta orang, dengan pengguna mobile data tercatat sebanyak 117,7 juta pelanggan atau tumbuh 12 persen yoy.
Lalu lintas data segmen Mobile juga tumbuh 54,5persen yoy menjadi 6.,57 juta terabyte.
“Telkom berkomitmen melakukan transformasi digital secara konsisten dengan menyediakan berbagai produk dan layanan yang sesuai kebutuhan masyarakat di era kenormalan baru,” ujar Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam keterangan resmi Selasa (31/8/2021).
Dia berharap kehadiran konektivitas, platform dan layanan digital terbaik dari Telkom diharapkan dapat membantu masyarakat dalam beraktivitas, sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia akan semakin membaik ke depannya.
Segmen Enterprise menyumbang pendapatan hingga Rp8,7 triliun atau tumbuh 12,2 persen yoy. Pertumbuhan segmen itu berasal dari layanan IT dan solusi konektivitas. Manajemen mengatakan strategi itu mendorong digitalisasi pelanggan korporasi melalui konektivitas yang andal sebagai core competencies perusahaan dan layanan yang beragam.
Baca Juga
Adapun pendapatan perseroan dari segmen Wholesale & International Business juga naik 1,2 persen yoy menjadi Rp6,9 triliun. Peningkatan ini disebabkan adanya pertumbuhan bisnis menara telekomunikasi, data center, dan A2P service.
Manajemen TLKM menyatakan data center menjadi platform digital yang permintaannya tumbuh signifikan seiring dengan peningkatan aktivitas pemain di bisnis digital.
“Telkom akan terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanan serta produk digital untuk digunakan seluruh lapisan masyarakat. Hal ini sejalan dengan tingkat adopsi digital masyarakat maupun perusahaan yang kian meningkat seiring dengan situasi pandemi yang masih berlangsung sehingga mendorong terjadinya digitalisasi di segala bidang,” kata Ririek.