Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Northstar: Kami Ingin IPO GoTo Menguntungkan Semua Investor

Menurut bos Northstar, GoTo ingin memastikan bisnis perusahaan tetap bertumbuh meski kelak telah listing di bursa sebagai emiten baru.
Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat (28/5/2021). Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan ?startup? Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan./ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra
Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat (28/5/2021). Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan ?startup? Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan./ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri sekaligus Managing Partners Northstar Patrick Walujo belum bisa memberikan kisi-kisi kapan GoTo siap melantai di bursa.

Namun, Patrick memastikan bahwa proses persiapan dan pencatatan saham GoTo di bursa akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Saat ini, manajemen Gojek dan Tokopedia tengah berusaha memastikan agar IPO GoTo tidak merugikan para investor, termasuk investor publik.

"Kami [GoTo] juga ingin tetap fokus dengan bisnis kami, supaya bisnisnya ke depan tetap berkembang dengan cepat, sehingga nanti setelah IPO semua investornya bisa untung," kata Patrick dalam webinar yang diselenggarakan Indonesia Investment Education (IIE) Sabtu (28/8/2021).

Sempat digadang-gadang menjanjikan, belakangan IPO startup mulai menimbulkan pertanyaan di kalangan pelaku pasar modal. Ini lantaran performa saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), emiten unikorn pertama yang mengalami pasang surut di awal-awal kehadirannya.

Sempat menyentuh auto reject atas (ARA) di hari perdagangan pertama beberapa pekan lalu, per Jumat (27/8/2021) kemarin saham BUKA ditransaksikan dengan harga Rp875 per saham, atau baru lebih tinggi 2,94 persen dari harga penawaran perdana Rp850 per saham.

GoTo sendiri bukannya tidak memiliki bekal untuk tidak mengikuti jejak BUKA. Saat ini, grup yang merupakan hasil perkawinan Gojek dan Tokopedia tersebut telah memiliki investasi di beberapa emiten seperti PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA), PT Blue Bird Tbk. (BIRD) hingga PT Bank Jago Tbk. (ARTO).

"Mohon doakan saja. Kami semua di Gojek dan Tokopedia sedang bekerja keras, supaya IPO [GoTo] ini juga bisa cepat," tandas Patrick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper