Bisnis.com, JAKARTA - Active Investor and Partner Grup Northstar Henky Prihatna meyakini keputusan perusahaannya berinvestasi di Noice, platform siniar atau podcast besutan PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) merupakan langkah tepat.
Henky bercerita, bahwa Northstar telah memendam hasrat untuk berinvestasi di platform audio sejak 2019. Pemicunya adalah fenomena kenaikan kebutuhan masyarakat terhadap konten-konten berbasis audio yang berkualitas.
"Pada 2019 kami lihat beberapa data dari Youtube, Google Trends dan lain-lain yang menunjukkan bahwa pencarian [kata kunci] terhadap podcast itu setahun bisa naik lima kali lipat. Dan juga konten-konten di Youtube itu sebenarnya kualitas videonya biasa doang, yang orang lebih dengar adalah audio karena harus multitasking," kata Henky dalam acara webinar yang dihelat Indonesia Investment Education (IIE) Sabtu (28/8/2021).
Berangkat dari temuan itu, Henky dan Northstar akhirnya menjatuhkan pilihan pada Noice karena adanya keinginan transformasi tidak kalah besar dari Grup Mahaka selaku jaringan radio di dalam negeri.
"Mahaka Radio ini mereka adalah the largest radio network [jaringan radio terbesar] di industri. Mereka ingin bertransformasi. Semenara untuk kami, masuk ke digital audio itu perlu orang yang mengerti," imbuhnya.
Co-founder sekaligus Managing Partners Northstar Patrick Waluyo lantas menambahkan bahwa faktor lain yang mendorong investasi tersebut adalah kepemilikan label radioyang sudah teruji.
Baca Juga
Patrick meyakini bahwa kepemilikan label dan deretan talenta penyiar menjanjikan adalah modal tidak kalah penting untuk bersaing dengan kompetitor di bisnis radio.
"Waktu kami lihat sebelum berinvestasi itu, kami lihat mereka [MARI] punya banyak talenta di stasiun-stasiun radio. Jadi mereka bisa attract [menarik] pengikut baru dengan lebih cepat. Kedua, di Noice itu juga ada record label [label rekaman], jadi dari segi akuisisi konten juga lebih mudah ke depannya," kata Patrick.
Northstar bukanlah satu-satunya perusahaan yang kepincut menyuntik modal untuk Noice. Bila mengacu keterbukaan informasi MARI, platform ini juga turut mendapat pendanaan pula dari beberapa moda ventura lain seperti Alpha JWC, Kynesis dan Kenangan Fund.
Alpha dan JWC masuk lewat putaran pendanaan Seri A pada April 2021 bersama Northstar. Sedangkan nama terakhir, yang terafiliasi dengan bisnis waralaba Kopi Kenangan menyusul sebulan setelahnya.
Hingga akhir pekan ini, seiring penggalangan dana agresif Noice, MARI menjadi salah satu emiten dengan tren kenaikan harga saham signifikan. Dengan banderol Rp555 per saham, harga saham MARI saat ini telah menguat 537,93 persen dari banderol awal tahun yang hanya Rp87 per saham.