Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Lesu, Turun ke Level Rp14.408

Hari ini, kurs referensi Jisdor parkir di level Rp14.408 per dolar AS, turun 17 poin atau 0,11 persen dari posisi Selasa (24/8/2021).
Karyawan menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu (18/3) hingga pukul 10.09 WIB, nilai tukar rupiah melemah 140 poin atau 0,93 persen ke posisi Rp15.223 per dolar AS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Karyawan menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu (18/3) hingga pukul 10.09 WIB, nilai tukar rupiah melemah 140 poin atau 0,93 persen ke posisi Rp15.223 per dolar AS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.

Bisnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah terpantau melemah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada hari ini, Rabu (25/8/2021).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia hari ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.408 per dolar AS, turun 17 poin atau 0,11 persen dari posisi Selasa (24/8/2021) Rp14.391 per dolar AS.

Selain itu, berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup turun 0,03 persen atau 5 poin ke posisi Rp14.397 per dolar AS. Sedangkan indeks dolar AS terpantau menguat 0,11 persen ke level 92,9950 pada pukul 15.16 WIB.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan kekhawatiran muncul terkait penyebaran varian Delta Covid-19 ditambah dengan tanda-tanda bahwa Federal Reserve AS dapat memulai pengurangan aset nanti pada tahun 2021.

Namun dia mengungkapkan beberapa investor bertaruh bahwa penyebaran COVID-19 yang terus berlanjut akan mengurangi kemungkinan The Fed mengumumkan garis waktu untuk pengurangan aset dan kenaikan suku bunga pada Simposium Jackson Hole tahunan, yang berlangsung 26-28 Agustus.

Sementara di dalam negeri, Ibrahim mengungkapkan bahwa strategi dalam memulihkan perekonomian nasional terus menunjukkan hasil yang membaik dari waktu ke waktu.

“Pemerintah sangat berkomitmen dalam menangani Covid-19 dari sisi kesehatan yang seimbang dengan pelaksanaan berbagai Program PEN,” tulis Ibrahim dalam riset harian, Rabu (25/8/2021).

Hal itu ungkapnya berpengaruh terhadap permintaan domestik yang tercermin dari Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 5,93 persen secara tahunan (yoy), dan juga direspon dengan peningkatan kapasitas produksi yang tercermin dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 7,54 persen yoy.

Selain itu lanjutnya, perbaikan permintaan global juga menjadi stimulus tambahan sehingga ekspor dan impor dapat tumbuh tinggi masing-masing sebesar 31,78 persen dan 31,22 persen yoy.

Ibrahim menyampaikan, refocusing APBN dan PEN juga diarahkan untuk mendukung optimalisasi pelaksanaan PPKM melalui peningkatan anggaran berbagai perlindungan sosial (perlinsos).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper