Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Melemah Sekalipun Diselimuti Sentimen Positif Ekonomi RI

Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah pada rentang Rp14.380 - Rp14.420
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis pada hari ini, Rabu (25/8/2021) yang nampaknya belum terpengaruh beberapa sentimen positif di Tanah Air.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup turun 0,03 persen atau 5 poin ke posisi Rp14.397 per dolar AS. Sedangkan indeks dolar AS terpantau menguat 0,11 persen ke level 92,9950 pada pukul 15.16 WIB.

Beberapa mata uang Asia juga turut melemah diantaranya won Korea Selatan turun 0,15 persen, yen Jepang turun 0,09 persen, rupee India turun 0,07 persen dan yen China turun 0,06 persen.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan kekhawatiran muncul terkait penyebaran varian Delta Covid-19 ditambah dengan tanda-tanda bahwa Federal Reserve AS dapat memulai pengurangan aset nanti pada tahun 2021.

Namun dia mengungkapkan beberapa investor bertaruh bahwa penyebaran Covid-19 yang terus berlanjut akan mengurangi kemungkinan The Fed mengumumkan garis waktu untuk pengurangan aset dan kenaikan suku bunga pada Simposium Jackson Hole tahunan, yang berlangsung dari 26-28 Agustus.

Sementara di dalam negeri, Ibrahim mengungkapkan bahwa strategi dalam memulihkan perekonomian nasional terus menunjukkan hasil yang membaik dari waktu ke waktu.

“Pemerintah sangat berkomitmen dalam menangani Covid-19 dari sisi kesehatan yang seimbang dengan pelaksanaan berbagai Program PEN,” tulis Ibrahim dalam riset harian, Rabu (25/8/2021).

Hal itu ungkapnya berpengaruh terhadap permintaan domestik yang tercermin dari Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 5,93 persen secara tahunan (yoy), dan juga direspon dengan peningkatan kapasitas produksi yang tercermin dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 7,54 persen yoy.

Selain itu lanjutnya, perbaikan permintaan global juga menjadi stimulus tambahan sehingga ekspor dan impor dapat tumbuh tinggi masing-masing sebesar 31,78 persen dan 31,22 persen yoy.

Ibrahim menyampaikan, refocusing APBN dan PEN juga diarahkan untuk mendukung optimalisasi pelaksanaan PPKM melalui peningkatan anggaran berbagai perlindungan sosial (perlinsos).

Berdasarkan sentimen di atas, Ibrahim pun memperkirakan mata uang Garuda besok masih akan ditutup melemah.

“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah pada rentang Rp14.380 - Rp14.420,” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper