Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara telekomunikasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk. berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Dalam keterbukaan informasi, Manajemen Bali Towerindo menyampaikan perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 393,45 juta saham baru atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Sampai saat ini, emiten dengan kode saham BALI mengatakan belum ada calon pembeli definitif dalam aksi korporasi ini. Dengan demikian, perseroan hanya memerlukan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk mengeksekusi aksi private placement.
RUPSLB tersebut akan dilaksanakan pada 20 Agustus 2021 dan perseroan dapat melaksanakan private placement dalam jangka 2 tahun setelah mendapatkan persetujuan.
Adapun, private placement dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan dan keuangan perseroan dalam rangka pengembangan kegiatan bisnis dan usaha.
Selain itu, BALI juga akan menggunakan dana segar dari private placement ini untuk membayar sebagian atau seluruh utang perseroan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Sinarmas Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk, PT Century Tokyo Leasing Indonesia dan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia, serta PT Indonesia Infrastructure Finance.
Baca Juga
“Bahwa sampai dengan tanggal diumumkannya penambahan modal ini, perseroan belum dapat menentukan besaran untuk masing-masing pinjaman yang akan dibayarkan,” tulis manajemen BALI, dikutip Kamis (19/8/2021)
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, BALI membukukan laba bersih sebesar Rp31,18 miliar, tumbuh 27,42 persen dibandingkan dengan semester I/2019.
Pertumbuhan laba perseroan seiring dengan kenaikan pendapatan sebesar 26,19 persen menjadi Rp371,78 miliar.