Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu Rencanakan Green Sukuk Ritel Hadir pada Kuartal IV/2021

Melihat respons baik dari pasar global, pemerintah berencana menerbitkan green sukuk untuk investor ritel di domestik.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Lucky Alfirman (Kanan) berbincang dengan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah (kiri) saat meluncurkan Sukuk Tabungan ST-003 di Jakarta, Jumat (1/2/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Lucky Alfirman (Kanan) berbincang dengan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah (kiri) saat meluncurkan Sukuk Tabungan ST-003 di Jakarta, Jumat (1/2/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Kehadiran green sukuk di pasar obligasi dinilai menuai respon baik dari investor. Setelah menerbitkan green sukuk di pasar global pada Juni 2021 kemarin, pemerintah berencana akan menerbitkan untuk retail pada kuartal IV/2021.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menyebutkan green sukuk merupakan gabungan antara instrumen green yang mengedepankan proyek berbasis hijau dan instrumen pembiayaan berbasis syariah.

"Ini sesuai dengan komitmen pemerintah untuk mendukung pembangunan yang bersifat berkelanjutan berbasis ramah lingkungan," paparnya kepada Bisnis. Senin (10/8/2021).

Selain itu, Luky menuturkan dengan adanya investor baru dengan referensi untuk berinvestasi di proyek-proyek berbasis hijau akan semakin memperluas basis investor pemerintah.

Instrumen pembiayaan yang mengedepankan proyek hijau ini mengawali debutnya dengan terbitnya Indonesia Global Green Sukuk senilai US$1,25 miliar pada Maret 2018.

Transaksi ini merupakan penerbitan Green Sukuk pertama kalinya di dunia yang dilakukan oleh negara (the world’s first sovereign green sukuk).

Pemerintah secara konsisten menerbitkan, Indonesia Global Green Sukuk setiap tahunnya. Sejak 2019 hingga 2021 pemerintah menerbitkan Global Green Sukuk sebesar US$750 juta.

Luky melanjutkan melihat respons baik dari pasar global, pemerintah menerbitkan green sukuk untuk investor ritel di domestik. Green sukuk ritel pertama kali terbit pada 2019 sebesar Rp1,46 triliun.

"Rencananya juga kita tahun ini kita akan menerbitkan green sukuk ritel di kuartal IV," pungkasnya.

Sebelumnya pada Juni 2021, pemerintah untuk pertama kalinya menerbitkan Global Green Sukuk pada tenor 30 tahun. Menurut Luky, sukuk hijau ini dengan tenor panjang ini mendapat respon yang cukup bagus oleh investor global.

"Kalau dari tiga tahun sebelumnya kontribusi green fund ada di kisaran 33 persen-35 persen, kita coba tenornya 30 tahun ternyata kita bisa menarik green investor 75 persen dari total penerbitan tersebut," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yuliana Hema
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper