Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kupon Menggiurkan, Orang Kaya Asia Berebut Sukuk RI Rp43 Triliun

Pemerintah memperkenalkan format Green Sukuk pada tenor 30 tahun untuk pertama kalinya, yang juga merupakan pertama di dunia, setelah secara konsisten menerbitkan Green Sukuk dengan tenor 5 tahun setiap tahun sejak debutnya pada tahun 2018.
 Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia telah melakukan penerbitan sukuk global pada Kamis (3/6/2021) lalu dan menghimpun dana US$3 miliar. Investor dari wilayah Asia mendominasi jumlah pembeli untuk masing-masing tenor.

Berdasarkan keterangan Direktorat Pembiayaan Syariah dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada Minggu (6/6/2021), pemerintah telah melakukan transaksi penjualan Sukuk sebesar US$3 miliar atau Rp42 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS) yang terbagi atas tiga seri.

Seri pertama terjual sebanyak US$1,25 miliar dengan tenor 5 tahun dan imbal hasil (yield) 1,5 persen, seri kedua sebesar US$1 miliar dengan tenor 10 tahun dan yield 2,55 persen, dan seri ketiga dengan yield 3,55 persen mengumpulkan dana US$750 juta dengan tenor 30 tahun (seri Green) dalam format 144A / Reg S Trust Certificate dengan akad Wakalah yang jatuh tempo pada tahun 2026, 2031 dan 2051.

Dalam transaksi ini, pemerintah memperkenalkan format Green Sukuk pada tenor 30 tahun untuk pertama kalinya, yang juga merupakan pertama di dunia, setelah secara konsisten menerbitkan Green Sukuk dengan tenor 5 tahun setiap tahun sejak debutnya pada tahun 2018.

“Penerbitan ini membuktikan dedikasi dan komitmen jangka panjang Pemerintah untuk pembiayaan Hijau dan berkelanjutan serta mempelopori metode pembiayaan dalam upaya melawan perubahan iklim,” demikian kutipan keterangan resmi tersebut, Minggu (6/6/2021).

Adapun penerbitan sukuk ini juga menarik minat besar dari beragam jenis investor dan berbagai geografi. Hal ini sekaligus menegaskan kembali kedalaman pasar Sukuk serta menunjukkan minat investasi yang kokoh untuk Indonesia dikarenakan dukungan investor yang berkelanjutan dan fundamental ekonomi Indonesia yang kuat.

Distribusi investor untuk tenor 5 tahun sebesar 34 persen dari investor Asia kecuali Indonesia, 33 persen investor syariah dari wilayah Timur Tengah dan Malaysia, 16 persen investor Indonesia, 10 persen investor Eropa dan 7 persen investor Amerika Serikat.

Sementara itu, menurut jenis investor, distribusinya adalah 41 persen dari bank, 30 persen ke bank sentral/sovereign wealth funds, 23 persen ke pengelola dana, 4 persen ke asuransi atau dana pensiun dan 2 persen ke private bank dan lain-lain.

Tenor 10 tahun didistribusikan sebesar 35 persen untuk investor Asia kecuali Indonesia, 29 persen investor syariah dari wilayah Timur Tengah dan Malaysia, 18 persen investor Eropa, 12 persen investor Amerika Serikat dan 6 persen investor lokal dari Indonesia.

Selanjutnya, menurut jenis investor, sukuk dengan tenor 10 tahun terdistribusi sebanyak 40 persen ke pengelola dana, 36 persen ke bank, 12 persen ke bank sentral/sovereign wealth funds/ agency, 10 persen ke asuransi atau dana pensiun dan 2 persen sisanya ke private bank dan lain-lain.

Untuk tenor 30 tahun 34 persen investor juga berasal dari wilayah Asia kecuali Indonesia, disusul 27 persen investor Amerika Serikat, 25 persen investor Eropa, 8 persen investor syariah di wilayah Timur Tengah dan Malaysia serta 6 persen sisanya ke investor Indonesia.

Menurut jenis investor, sukuk bertenor 30 tahun didominasi oleh pengelola dana sebesar 63 persen, diikuti bank sebanyak 19 persen, asuransi atau dana pensiun sebesar 12 persen, 5 persen ke bank sentral/sovereign wealth funds/agency dan 1 persen sisanya ke private bank dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper