Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak anjlok hampir 2 persen seiring dengan proyeksi perlambatan permintaan bahan bakar akibat naiknya kasus Covid-19 di sejumlah negara konsumen.
Pada perdagangan Senin (9/8/2021) pukul 10.29 WIB, harga minyak WTI kontrak September 2021 koreksi 1,99 persen atau 1,36 poin menjadi US$66,92 per barel.
Harga minyak Brent kontrak Oktober 2021 juga turun 1,91 persen atau 1,35 poin menuju US$69,35 per barel.
Analis Monex Invetindo Futures Faisyal menyampailan harga minyak berpotensi bergerak turun dalam jangka pendek akibat kekhawatiran terhadap outlook perlambatan permintaan bahan bakar.
"Hal ini terjadi khususnya pasca melonjaknya kasus Covid-19 di negara-negara konsumen minyak terbesar di dunia seperti AS dan China," paparnya dalam publikasi riset.
Sentimen lain yang dapat membebani harga minyak adalah meningkatnya aktivitas rig AS yang dilaporkan oleh Baker Hughes pada akhir pekan lalu.
Baca Juga
Faisyal menyampaikan potensi pergerakan minyak WTI berpeluang dijual dalam jangka pendek selama harga bergerak di bawah level resisten US$67,40 karena berpotensi turun untuk menguji level support di US$66,50.
Namun, jika harga bergerak naik hingga menembus ke atas level US$67,40, minyak berpeluang dibeli karena berpotensi naik lebih lanjut menargetkan resisten di US$68,00.
Level support: 66.50 - 65.90 - 65.00
Level resisten : 67.40 - 68.00 - 68.90