Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah! Porsi Kepemilikan Founder Bukalapak Bakal Menyusut Usai IPO

Achmad Zaky merupakan founder dari e-commerce Bukalapak. Dalam prospektus perseroan, dia juga tercatat sebagai individu pemegang saham terbesar.
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Usai mencatatkan nama sebagai perusahaan publik, porsi kepemilikan Achmad Zaky di PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dipastikan berkurang. 

Achmad Zaky merupakan founder dari e-commerce Bukalapak. Dalam prospektus perseroan, dia juga tercatat sebagai individu pemegang saham terbesar.

Total kepemilikan saham Zaky atas BUKA mencapai 4,45 miliar unit. Jumlah itu setara dengan nilai nominal Rp222,62 miliar atau 5,76 persen dari total saham.

Namun setelah melantai presentase itu akan terdilusi menjadi 4,32 persen. Dengan demikian, nama Zaky tidak akan tercatat sebagai pemegang saham di atas 5 persen.

Selain Zaky, Pandu Patria Sjahrir juga tercatat memiliki 14,85 juta saham BUKA. Jumlah itu setara dengan nilai nominal Rp743 juta atau 0,22 persen dari total saham.

Setelah IPO, presentase kepemilikan Pandu akan terdilusi menjadi 0,01 persen. Begitu pun dengan Adi Wardhana Sariaatmadja dan Alvin W. Sariaatmadja yang memegang 1,5 miliar saham Bukalapak.

Presentase mereka yang semula 2 persen akan terdilusi menjadi 1,5 persen.

BUKA melantai setelah melepas 25,76 miliar saham ke publik atau setara dengan 25 persen. Mereka melepasnya dengan harga Rp850 per saham.

Artinya, raksasa teknologi itu berpotensi meraup dana mencapai Rp21,9 triliun. Jumlah itu melampaui dana yang pernah diraup oleh PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar Rp12,25 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper