Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT Bukalapak.com (BUKA) akan menjadi unicorn pertama yang menjadi perusahaan publik.
BUKA melantai setelah melepas 25,76 miliar saham ke publik dengan harga Rp850 per saham. Dari hasil penawaran itu perseroan mengumpulkan dana sebesar Rp21,9 triliun.
Dengan begitu, BUKA telah memecahkan rekor dana hasil penawaran umum terbesar di Indonesia. Jumlah itu melampaui dana yang pernah diraup oleh PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar Rp12,25 triliun.
Namun, bukan itu saja yang membuat momentum ini menjadi semarak. Berikut ini beberapa fakta yang menarik terkait Bukalapak.
- BUKA Masih Rugi
Bukalapak diketahui masih mengantongi rugi senilai Rp 1,34 triliun pada 2020, tapi rugi tersebut menurun hingga 51,75 persen dibandingkan posisi rugi pada 2019 yang mencapai Rp 2,79 triliun.
- Tunjuk Anak Mantan Presiden Jadi Komisaris
Anak pertama mantan presiden Abdurrahman Wahid yaitu Yenny Wahid ditunjuk menjadi Komisaris Independen. Wanita berusia 46 tahun itu bertugas melakukan pengawasan atas kebijaksanaan serta jalannya pengurusan pada umumnya.
Baca Juga
- Bukalapak Kuasai 14,8 Persen Market Share E-commerce
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan oleh perseroan, menguasai pangsa pasar sekitar 14,8 persen dari seluruh segmen e-commerce di Indonesia pada 2020. Namun, untuk kategori kota non-tingkat 1 di Indonesia, BUKA memegang pangsa pasar sebesar 35 persen pada tahun 2020 berdasarkan gross merchandise value (GMV).
- Pemegang Saham Existing Tidak Bisa Jual
Berdasarkan POJK No. 25 Tahun 2017, semua pihak yang memperoleh saham perseroan dengan harga pelaksanaan di bawah harga Penawaran Umum Perdana dalam jangka waktu 6 bulan sebelum penyampaian pendaftaran ke OJK, maka pihak tersebut dilarang mengalihkan sebagian atau seluruh saham perseroan yang dimilikinya sampai dengan 8 bulan.
- Disokong Keluarga Sariaatmadja
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) tercatat memiliki 34,39 persen saham Bukalapak. Selain itu, Adi Wardhana Sariaatmadja dan Alvin W. Sariaatmadja tercatat memiliki 1,5 miliar saham BUKA atau setara 1,5 persen.