Bisnis.com, JAKARTA - Emiten laboratorium PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menyiapkan 56 cabang berizin klinik untuk dapat melayani program vaksinasi Gotong Royong.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty, mengatakan dalam rangka mendukung pemerintah dalam memperbesar cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia, Prodia telah menyiapkan 56 cabang berizin klinik untuk melakukan layanan vaksinasi gotong royong.
“Kami siap bermitra dengan badan usaha baik swasta maupun BUMN untuk layanan vaksinasi gotong royong di fasilitas layanan kesehatan Prodia. Melalui program vaksinasi gotong royong, kami berharap dapat turut berkontribusi dalam upaya percepatan terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity) di Indonesia," tutur Dewi, Rabu (4/8/2021).
Prodia juga menjadi salah satu dari 742 laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan sehingga hasil pemeriksaan swab PCR dan Antigen Prodia dapat digunakan sebagai syarat penerbangan.
Sebelumnya, Prodia telah melucurkan pemeriksaan Anti SARS-CoV-2 Kuantitatif (Spike-RBD) untuk mengukur titer antibodi terhadap virus Covid-19 yang pada umumnya diperiksa setelah vaksinasi.
Paket pemeriksaan lainnya yang diluncurkan Prodia adalah panel Pra-Vaksinasi COVID-19 Basic, Medium, Complete, yang berfungsi untuk memastikan kondisi kesehatan calon penerima vaksin COVID-19 terutama yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).
Perseroan juga menyediakan layanan Panel Covid-19 Recovery Basic, Recovery Medium dan Recovery Complete, untuk para penyintas Covid-19 sehingga dapat memantau kondisi kesehatan tubuhnya setelah sembuh dari Covid-19.
PRDA mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 88,4 persen menjadi Rp1,2 triliun dan peningkatan laba bersih lebih dari 20 kali lipat menjadi Rp301,02 miliar dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pada semester I/2021, PRDA telah melayani lebih dari 8 juta pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari tes genomik, tes rutin, tes Covid-19, dan pemeriksaan kesehatan lainnya.
Kenaikan pendapatan bersih pada semester I/2021 ditopang oleh kontribusi pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan. Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sebesar 68,19 persen kepada pendapatan perseroan.
Sedangkan, kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sebesar 31,81 persen terhadap pendapatan perseroan.
Pendapatan tes esoterik juga mengalami pertumbuhan 214,9 persen menjadi sebesar Rp485,01 miliar seiiring dengan meningkatnya jumlah permintaan tes esoterik pada semester I/2021 menjadi sekitar 1 juta tes.