Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. akan menggunakan sebagian besar investasi dari Taiheiyo Cement Corporation (TCC) untuk pembayaran utang.
Aulia Mulki Oemar, Presiden Direktur Solusi Bangun Indonesia, mengatakan sekitar 96 persen dari dana yang diinvestasikan oleh TCC atau senilai Rp2,97 triliun akan digunakan untuk pembayaran utang.
“96 persen penggunaan dana ini untuk pembayaran utang PT SBI,” kata Aulia dalam konferensi pers virtual, Rabu (4/8/2021).
Agung Wiharto, Direktur Human Capital, Legal, and Corporate Affair Solusi Bangun Indonesia, menambahkan pembayaran utang tersebut perlu karena beban utang emiten dengan kode saham SMCB tersebut cukup tinggi sebelum akuisisi.
“Beban utang kami cukup tinggi sebelum kami akuisisi itu hampir Rp10 triliun. Ini sangat berdampak terhadap SBI, sehingga [pembayaran utang] akan mengurangi beban keuangan sehingga ke depan secara finansial fundamental kami akan semakin solid,” tutur Agung.
Adapun, TCC resmi bergabung dengan Semen Indonesia Group lewat akuisisi 15,04 persen kepemilikan saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. senilai US$220 juta atau setara dengan Rp3,1 triliun.
Baca Juga
Investasi TCC ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman tertanggal 21 April 2020 antara Semen Indonesia dan Solusi Bangun Indonesia dengan TCC. MoU tersebut menjadi bagian dari kewajiban refloat saham SMCB setelah dilakukan Mandatory Tender Offer (MTO) pada 2019.
Fadjar Judisiawan, Direktur Strategi Bisnis & Pengembangan Usaha Semen Indonesia Group, menambahkan sisa dana investasi dari TCC akan digunakan perseroan untuk investasi pembangunan infrastruktur di salah satu pabrik di Tuban.
“Sehingga diharapkan dengan infrastruktur kita yang lebih baik tentunya akan memperlancar ekspor semen maupun klinker ke luar negeri,” ujar Fadjar.
Dalam kerjasama dengan TCC, Semen Indonesia Group telah mengamankan kontrak pengiriman sekitar 500.000 ton semen dan klinker ke Amerika Serikat.
“Lewat kerjasama dengan TCC ini, kami sudah menandatangani kerjasama untuk pengiriman ekspor ke Amerika Serikat sekitar 500.000 ton per tahun dan kemungkinan bisa berkembang menjadi 1 juta ton per tahun,” kata Fadjar.
Selain dengan AS yang sudah pasti, lanjut Fadjar, perseroan juga tengah menjajaki peluang pengiriman ekspor ke negara lain lewat TCC seperti ke China, Afrika, dan Australia.
Adapun pada Agustus ini, SIG akan mulai mengirimkan produk semen ke Filipina lewat kerjasama dengan TCC ini. Hingga akhir tahun, pengiriman ke Filipina diperkirakan bisa mencapai 200.000 ton.