Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dipengaruhi Rilis Pertumbuhan Ekonomi pada Kamis (5/8), Incar Level 6.200

IHSG pada Kamis (5/8/2021) akan dipengaruhi sentimen rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021.
Karyawan beraktivitas di samping papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (12/12/2018)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di samping papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (12/12/2018)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Kendati cenderung terbatas, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mencapai level 6.200 pada perdagangan Kamis (5/8/2021) seiring dengan rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021.

Pada penutupan perdagangan Rabu (4/8/2021), IHSG ditutup naik 0,46 persen atau 28,46 poin menjadi 6.159,03. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.112,72-6.163,81.

William Surya Wijaya, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, menyampaikan pola gerak IHSG masih akan di warnai oleh hasil kinerja emiten selama semester satu hingga beberapa waktu mendatang.

"Jelang rilis data perekonomian PDB pada Kamis (5/8/2021) yang disinyalir berada dalam keadaan yang terkendali akan turut mewarnai pergerakan IHSG," paparnya dalam publikasi riset.

Namun, rentang gerak IHSG masih akan berada dalam fase konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih cukup besar. William memprediksi IHSG besok berpotensi bergerak terbatas dalam rentang 6.007 - 6.202. Sejumlah saham pilihannya adalah BBCA, TLKM, UNVR, ICBP, ASRI, SMRA, CTRA, BSDE.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan bahwa indikator-indikator ekonomi sampai dengan penghujung kuartal II/2021 menunjukkan tren membaik menuju pemulihan ekonomi nasional.

"Meningkatnya mobilitas masyarakat pada kuartal II/2021 mendorong kenaikan permintaan yang berpengaruh pada kredit yang mulai mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi pada Juni 2021 sebesar 1,83 persen secara year-to-date, sehingga prediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 sebesar 7 persen dapat tercapai," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (4/8/2021).

Kendati demikian, Wimboh mengatakan seiring dengan peningkatan kasus aktif pada Juni 2021 yang menahan kembali aktivitas masyarakat, yang tercermin dari penurunan kenaikan aktivitas dari 6,7 persen pada Mei 2021 menjadi 5,2 persen, dapat sedikit berpengaruh terhadap prediksi semula.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper