Bisnis.com, JAKARTA – Kehadiran sejumlah startup unicorn yang berencana melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) akan memberikan angin segar bagi pasar modal Indonesia, termasuk untuk calon-calon emiten yang valuasinya lebih rendah.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan maraknya rencana sejumlah unikorn seperti Bukalapak dan GoTo Group untuk melantai di bursa Indonesia akan direspon positif oleh pelaku pasar. Hal ini telah terlihat dari cukup tingginya minat investor dalam memburu saham Bukalapak yang akan segera debut di bursa Indonesia.
Menurut Frankie, tingginya minat investor akan membuat saham yang ditawarkan oleh startup-startup tersebut habis terjual dan bahkan mengalami oversubscribed.
“Antusias investor khususnya investor retail sangat besar, apalagi setiap saham yang berbau teknologi digital saat ini sangat tinggi peminatnya,” katanya saat dihubungi pada Selasa (3/8/2021).
Frankie memaparkan, tingginya animo investor seiring dengan pangsa pasar Indonesia yang memiliki daya tarik yang sangat besar. Dengan melantai di bursa, perusahaan akan meningkatkan profitabilitasnya yang juga berimbas pada kenaikan nilai startup tersebut.
Di sisi lain kehadiran startup unicorn seperti Bukalapak atau GoTo Group di lantai bursa Indonesia juga akan berimbas positif bagi calon-calon emiten yang valuasinya masih kecil. Hal ini karena dana yang akan mengalir ke bursa melalui startup akan menjadi lebih tinggi.
Baca Juga
“Sehingga, likuiditas di bursa yang besar juga tentunya akan mendorong minat ke perusahaan lain yang lebih kecil,” jelasnya.
Secara terpisah, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, perbedaan minat dan potensi dana yang akan dihimpun antara startup unicorn dengan calon-calon emiten yang kecil memang akan cukup besar.
Kendati demikian, Reza mengatakan minat investor terhadap calon-calon emiten yang valuasinya lebih kecil akan tetap terjaga jika perusahaan tersebut mampu mencatatkan kinerja keuangan yang positif dan memiliki tata kelola yang optimal.
“Untuk melihat prospeknya, sebenarnya akan kembali lagi ke kinerja dan upaya perusahaan untuk memberikan kinerja serta persepsi yang baik kepada para investornya,” jelas Reza.
Ia menambahkan, daya tarik calon-calon emiten yang valuasinya tidak setinggi perusahaan startup tetap akan memiliki peminat yang tinggi. Meski demikian, perusahaan juga harus mampu menetapkan harga (pricing) yang optimal serta rencana bisnis yang komprehensif untuk dapat menarik minat para investor.