Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 250 persen seiring dengan kenaikan penjualan.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada Selasa (3/8/2021), TAPG membukukan laba bersih sebesar Rp405,89 miliar. Jumlah tersebut naik 250,93 persen dibandingkan dengan laba bersih pada semester I/2020 sebesar Rp115,66 miliar.
Kenaikan laba bersih TAPG terjadi seiring dengan hasil positif penjualan perusahaan pada 6 bulan pertama tahun 2021. TAPG membukukan penjualan Rp2,85 triliun pada semester I/2021, naik dibandingkan dengan torehan semester I/2020 sebesar Rp2,45 triliun.
Secara rinci, penjualan minyak dan inti kelapa sawit masih menjadi kontributor terbesar TAPG senilai Rp2,80 triliun, naik 15,7 persen dari posisi Rp2,42 triliun sepanjang paruh pertama tahun lalu. Segmen tandan buah segar menyumbang angka penjualan sebesar Rp39,53 miliar, naik 63,41 persen dibandingkan catatan semester I/2020 senilai Rp24,19 miliar.
Selanjutnya, sektor karet membukukan penjualan sebanyak Rp10,57 miliar, meroket 172,42 persen dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,88 miliar.
Dari sisi operasional, TAPG mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp2,19 triliun, meningkat dibandingkan beban pada semester I/2020 sebanyak Rp1,94 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, total liabilitas perusahaan mengalami penurunan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Liabilitas jangka pendek TAPG tercatat turun dari Rp1,91 triliun pada paruh pertama tahun 2020 menjadi Rp1,8 triliun pada semester I/2021.
Sementara itu, liabilitas jangka panjang perusahaan juga menyusut menjadi Rp3,46 triliun dari sebelumnya Rp3,75 triliun.
Aset perusahaan juga tercatat menurun menjadi Rp12,2 triliun dari catatan semester I/2020 senilai Rp12,32 triliun.
Selanjutnya, jumlah kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi atau capital expenditure (capex) adalah sebesar Rp26,88 miliar. Jumlah tersebut menyusut dibandingkan catatan pada semester I/2020 sebanyak Rp72,23 miliar.