Bisnis.com, JAKARTA – Investor ritel kelas kakap, Lo Kheng Hong mengungkapkan kehadiran influencer di pasar saham sangat berbahaya karena menawarkan saham yang mahal.
Pria yang disebut-sebut sebagai Warren Buffet ini mengatakan dirinya melihat ada influencer yang mempromosikan saham yang memiliki valuasi tinggi dengan price book value ratio (PBVR) di atas 10 kali.
Dia membandingkan ketika dirinya membeli saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJLT) dengan valuasi yang murah. Berdasarkan data RTI pada sesi I perdagangan Selasa (3/8/2021), nilai PBVR GJTL saat ini mencapai 0,34 kali.
"Tentunya sangat menyeramkan membeli saham yang overprice artinya kita sedang membeli Avanza di harga Mercy," jelasnya dalam video yang diunggah akun YouTube Hungry Stock, seperti dikutip Selasa (3/8/2021).
Pak Lo, panggilannya, berbeda dengan saham pilihan influencer yang menawarkan saham 'Avanza' di harga 'Mercy' dia berprinsip untuk membeli saham 'Mercy' seharga 'Avanza'.
Menurutnya, masyarakat yang belum dibekali dengan pengetahuan soal investasi akan terjebak dengan rekomendasi tersebut dan tidak menutup kemungkinan seseorang itu akan merugi.
Baca Juga
Aksi influencer ini tidak menutup kemungkinan memicu harga sebuah saham menjadi melambung karena menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Pak Lo menjelaskan, ketika sebuah saham sedang ramai diperbincangkan dan harganya maka itu bukan saat yang tepat untuk membeli.
"Apa lagi beli saham yang lain naik itu bukan saat yang tepat, apa lagi bukan dari hasil riset kita tapi mendengar dari influencer, itu sangat berbahaya," tegas Lo Kheng Hong.
Justru sebaliknya, Pak Lo menyarankan untuk membeli saham ketika orang lain melepas saham karena di situlah saat harga sedang murah.
"Sebetulnya saat terbaik membeli saham, ketika semua orang gak mau beli, saat ini ketika semua orang cerita tentang saham tertentu itu bukan saatnya untuk membeli," pungkasnya.