Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja moncer berhasil dicatatkan emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) pada semester I/2021.
Anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 164,38 juta pada semester I/2021. Kondisi ini berbanding terbalik dari kondisi di semester pertama tahun lalu dimana TPIA masih menanggung kerugian bersih US$ 40,12 juta.
TPIA juga membukukan pendapatan senilai US$1,26 miliar pada semester pertama 2021 atau naik 50 persen dari realisasi pendapatan periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, kinerja positif tersebut juga dibayangi dengan kenaikan harga minyak mentah. Pada perdagangan Senin (2/8/2021) pukul 15.42 WIB, harga minyak WTI berada di level US$73,21 per barel.
Direktur Keuangan TPIA Andre Khor mengatakan, kenaikan harga minyak mentah diimbangi dengan kenaikan permintaan produk petrokimia. Potensi kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor, seperti pulihnya perekonomian, tidak hanya di China tetapi juga di regional sekitar Indonesia.
"Selain itu, konsumsi domestik yang masih resilient juga mendorong bertumbuhnya volume penjualan," terang Andre dalam media breafing virtual, Senin (2/8/2021).
Baca Juga
Direktur SDM dan Urusan Korporat TPIA Suryandi menilai prospek kinerja perseroan hingga akhir tahun ini masih terbilang cerah.Dia mengatakan ketergantungan impor Indonesia terhadap produk petrokimia hingga tumbuhnya permintaan dari dalam negeri.
Selain itu, ditambah lagi dengan kondisi shortage container menjadikan TPIA berada di posisi yang strategis untuk meraup potensi peningkatan kinerja. "Kuartal berikutnya angin positif masih akan berlanjut," katanya.