Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konsumer PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) berhasil mencetak kenaikan pendapatan sepanjang semester I/2021. Namun, posisi laba bersihnya sedikit terkoreksi.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2021 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Jumat (30/7/2021), emiten berkode MYOR ini berhasil mencetak pendapatan Rp13,15 triliun naik Rp2 triliun alias 18,68 persen dari Rp11,08 triliun pada semester pertama tahun lalu.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan perseroan juga meningkat signifikan menjadi Rp9,56 triliun naik 24,1 persen dari Rp7,7 triliun pada periode semester I/2020.
Hasilnya, laba bruto perseroan juga meningkat tidak signifikan menjadi Rp3,59 triliun dari Rp3,37 triliun. Beban usaha perseroan juga meningkat menjadi Rp2,34 triliun dari Rp2,16 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Hasilnya, jumlah laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp930,56 miliar turun tipis 0,08 persen dari Rp938,47 miliar.
Adapun, jumlah aset perseroan meningkat menjadi Rp20,19 triliun per 30 Juni 2021 dari Rp19,77 triliun per 31 Desember 2020. Dengan kenaikan pada jumlah aset lancar menjadi Rp13,28 triliun dari Rp12,83 triliun, sementara aset tidak lancar turun menjadi Rp6,9 triliun dari Rp6,93 triliun.
Baca Juga
Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan turun menjadi Rp7,95 triliun dari Rp8,5 triliun. Penurunan terjadi pada liabilitas jangka pendek menjadi Rp3,23 triliun dari Rp3,47 triliun sementara liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp4,72 triliun dari Rp5,03 triliun.
Sementara itu, jumlah ekuitas emiten produsen Kopiko ini tercatat Rp12,23 triliun naik dari Rp11,27 triliun pada akhir tahun lalu.
Posisi kas dan setara kas hingga 30 Juni 2021 juga mengalami kenaikan menjadi Rp3,74 triliun dibandingkan dengan Rp3,44 triliun pada 30 Juni 2020.