Bisnis.com, JAKARTA — Perspektif green economy dan blue economy bakal menjadi kunci sukses bagi BUMN di Indonesia dalam melancarkan strategi go global masing-masing. Hal itu turut diamini oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Erick mengatakan bahwa kedua perspektif tersebut merupakan cara pandang yang juga terus ditekankan Presiden Joko Widodo di pemerintahan. Untuk itu, sebagai kepanjangan tangan pemerintah, dia siap memastikan BUMN menerapkan kedua perspektif tersebut dengan baik.
“Kami harus menjadi suatu ekosistem yang menjaga ekonomi nasional. Apalagi, dalam ekonomi ke depan, yang sudah kita lihat ini adalah pentingnya mendorong eco-lifestyle [gaya hidup ramah lingkungan], seperti dalam green economy atau blue economy yang sering disampaikan Presiden,” ujar Erick dalam pelepasan program Jelajah BUMN Bisnis Indonesia, Kamis (29/7/2021).
Mengacu definisi Badan PBB untuk Program Lingkungan Hidup (UNEP), green economy atau ekonomi hijau adalah model pembangunan ekonomi yang penekanannya juga ditujukan untuk mencegah meningkatnya gas rumah kaca dan menanggulangi perubahan iklim. Konsep ini menekankan pada energi hijau yakni energi yang terbarukan.
Di sisi lain, blue economy memiliki definisi yang tidak beda jauh. Hanya saja, penekanan konsep ini lebih diberatkan kepada tujuan meminimalisir limbah, efisiensi sumber daya, serta mengolah ulang limbah sedemikian rupa untuk menjadi bahan baku lagi.
Salah satu upaya mewujudkan kedua perspektif tersebut adalah dengan pembentukan beberapa holding, salah satunya adalah holding baterai untuk ekosistem kendaraan listrik yang juga difungsikan untuk menekan penggunaan sumber daya fosil.
Erick yakin rencana klaster BUMN tersebut, juga klaster-klaster lain bakal menarik banyak mitra global.
“Kami juga menantang BUMN ini untuk membuka global market. Karena tentu kita harus memperbaiki supply chains. Salah satunya ada beberapa hal yang tidak mungkin dilakukan di Indonesia, kita harus perbaiki suplainya di luar. Inilah kenapa saya mendorong perusahaan-perusahaan MIND ID [pertambangan], pupuk dan lain-lain untuk berkiprah,” imbuhnya.
Jelajah BUMN dengan tema Bukan Jago Kandang merupakan kegiatan yang digelar Bisnis Indonesia untuk melihat perkembangan bisnis BUMN di luar negeri. Tim Jelajah akan mengunjungi perwakilan BUMN di beberapa negara untuk melihat perkembangan bisnis masing-masing di ranah internasional.
Program yang disponsori oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. serta didukung Kementerian BUMN dan Kementerian Luar Negeri ini bakal berlangsung selama 2 bulan, sejak 28 Juli 2021.