Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan kelapa sawit PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) menyampaikan realisasi pembelian kembali saham atau buyback sebanyak 77.700 saham dengan biaya Rp178,8 juta.
Corporate Secretary Sampoerna Agro Eris Ariaman mengatakan jumlah saham yang dibeli SGRO dalam buyback ini adalah sebanyak 777 lot, atau setara 77.700 saham. Saham buyback ini dibeli dengan harga rata-rata pembelian sebesar Rp2.296,76 per saham.
“Total biaya pembelian saham adalah sebesar Rp178,8 juta,” kata Eris dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (9/7/2025).
SGRO diketahui menyiapkan dana buyback sebesar Rp450 miliar. Dengan jumlah buyback tersebut, maka sisa dana buyback SGRO yang belum terpakai adalah sebesar Rp449,8 miliar.
SGRO sebelumnya menuturkan aksi buyback ini rencananya dilakukan mulai 9 April 2025 hingga 8 Juli 2025. SGRO menyampaikan biaya pembelian kembali saham direncanakan sebanyak-banyaknya sebesar Rp450 miliar.
Menurut manajemen, buyback dilakukan untuk menjaga kestabilan antara fundamental perseroan dan fluktuasi kondisi pasar saat ini. Selain itu, buyback juga diharapkan menjaga tingkat kepercayaan para pemangku kepentingan dalam mendukung usaha SGRO untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
"Dengan buyback, SGRO bertujuan untuk menunjukkan keyakinan terhadap nilai intrinsiknya, mengoptimalkan struktur modal, serta memperkuat kemampuannya dalam memberikan nilai pertumbuhan yang berkelanjutan kepada para pemegang saham," kata manajemen.
Manajemen SGRO juga menyampaikan pelaksanaan pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kinerja operasional dan pendapatan Perseroan.
Hal ini karena perseroan pada saat ini memiliki modal, saldo laba dan arus kas yang masih mencukupi untuk melakukan rencana pembelian kembali saham.
"Pembelian kembali akan dilaksanakan melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia, dan perseroan telah menunjuk PT Bahana Sekuritas untuk melakukan pembelian kembali saham oleh perseroan melalui BEI selama periode pembelian kembali saham," tutur manajemen.
Menurut SGRO, buyback dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif dan dapat memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang, yang mana Saham Treasuri dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan penambahan modal.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.