Bisnis.com, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan tambahan anggaran untuk Kementerian BUMN menjadi sebesar Rp604 miliar untuk 2026. Sumber anggaran akan berasal dari dividen BUMN lewat Danantara.
Dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Erick menjelaskan bahwa Kementerian BUMN telah mendapatkan pagu indikatif anggaran untuk 2026 dari Kementerian Keuangan sebesar Rp150 miliar. Namun, menurutnya anggaran tersebut hanya dapat menutupi belanja pegawai dan kegiatan operasional secara minimum.
Menteri BUMN kemudian mengusulkan anggaran ditambah Rp454 miliar menjadi total sebesar Rp604 miliar untuk 2026.
Secara terperinci kebutuhan anggaran Kementerian BUMN itu masing-masing Rp111 miliar untuk fungsi regulator, Rp118 miliar pengawasan, dan Rp101 miliar pemegang saham Seri A dan Perusahaan Umum (Perum).
Kemudian, sisanya Rp117 miliar untuk belanja pegawai dan Rp157 miliar untuk administrasi serta operasional.
Dia menjelaskan bahwa kebutuhan anggaran tersebut akan berasal dari setoran dividen BUMN melalui sovereign wealth fund Tanah Air, Danantara.
Baca Juga
"Dari 1% dividen BUMN. Akan tetapi, Perum ada dividen juga," kata Erick dalam Raker dengan Komisi VI DPR RI pada Selasa (8/7/2025).
Adapun, Kementerian BUMN pun saat ini tengah menjalankan pembahasan kebutuhan anggaran dengan Kementerian Keuangan dan Danantara terkait skema setoran dividen.
"Kami tidak membebani keuangan negara, tapi yakini bisa memberikan kontribusi tambahan ke negara," ujar Erick.