Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas berpeluang naik dalam jangka pendek di tengah outlook pelemahan dolar AS pada perdagangan hari ini.
Tim riset Monex Investindo Futures menjelaskan, kenaikan harga emas juga bisa terjadi di tengah turunnya tingkat imbal hasil obligasi AS menjelang keputusan moneter terbaru dari Federal Reserve (The Fed) pada pukul 01:00 WIB, Kamis (28/7/2021).
“Sebelum itu pasar akan mencari katalis dari perilisan data goods trade balance AS yang dirilis pukul 19:30 WIB,” tulis Monex, Rabu (28/7/2021).
Menurut Monex, emas berpeluang dibeli dalam jangka pendek selama bergerak di atas level support di US$1.796 per troy ounce karena berpotensi naik untuk menguji level resisten di US$1.808 per troy ounce.
Namun, jika emas bergerak turun hingga menembus ke bawah level US$1.796, maka emas berpeluang dijual karena berpotensi turun lebih lanjut mengincar support selanjutnya di US$1.788.
Di dalam negeri, berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp940.000, sama dengan posisi Selasa, (27/7/2021).
Baca Juga
Sementara emas satuan terkecil dengan ukuran 0,5 gram dijual Rp520.000, yang tidak berubah dari harga kemarin.
Berdasarkan data Bloomberg, hingga 09.55 WIB, emas spot terpantau menguat 0,29 persen ke posisi US$1.804,31 per troy ounce. Sementara emas Comex kontrak Desember 2021 naik 0,23 persen ke posisi US$1.808,10 per troy ounce.
Hingga 15.05 WIB, emas spot mengalami kenaikan 0,14 persen menjadi di posisi US$1.801,60 per troy ounce.
Adapun, emas Comex kontak Desember 2021 juga menguat 0,12 persen di level US$1.806,20 per troy ounce.
Hingga 13.40 WIB, emas spot telah menanjak 0,33 persen atau 6 poin menjadi di US$1.805,09 per troy ounce.
Adapun, emax Comex kontrak Desember 2021 meningkat 0,32 persen atau 5,70 poin menjadi di US$1.809,70 per troy ounce.
Hingga 11.35 WIB, emas spot mengalami lonjakan 0,39 persen menjadi di posisi US$1.806,03 per troy ounce.
Sementara itu, emas Comex kontrak Desember 2021 menguat 0,32 persen menjadi US$1.809,70 per troy ounce.