Bisnis.com, JAKARTA – Investor kawakan Lo Kheng Hong menilai sulit untuk mencari wonderful company dengan valuasi dan harga yang pas.
Pria yang dijuluki Warren Buffet asal Indonesia ini mengungkapkan sulit untuk mencari wonderful company dengan harga yang tidak terlalu murah atau terlalu mahal.
"Ada wonderful company seperti Unilever tapi valuasinya sangat mahal, in term of price to book (PB) atau price per earning ratio (PE) mahal sekali, saya belum berani belinya," katanya itu dalam talkshow bertajuk The Art of Value Investing seperti dikutip, Minggu (18/7/2021).
Berdasarkan data RTI, saham emiten barang konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) tercatat memiliki Price Book Value Ratio (PBVR) sebesar 29,95 kali, sedangkan Price Earnings Ratio (PER) mencapai 28,93 kali.
Pada penutupan perdagangan Jumat (16/7/2021), saham UNVR berada di level Rp5.150. Harganya merosot 29,93 persen sepanjang tahun berjalan.
Lebih lanjut, Lo Kheng Hong menyampaikan dirinya lebih memilih untuk membeli saham bank besar dengan aset mencapai triliunan, tapi memiliki PBVR rendah.
Baca Juga
"Lebih baik saya beli perusahaan bank besar yang asetnya Rp200 triliun lebih, masih banyak price to book yang 0,5," imbuhnya.
Pak Lo, sapaan akrabnya, menjelaskan bank bisa menjadi salah satu wonderful company karena bank dengan aset Rp200 triliun bisa meraup laba hingga Rp2 triliun.
Sementara itu, berdasarkan hasil penelusuran Bisnis, salah satu perusahaan yang memiliki aset di atas Rp200 triliun dan memperoleh laba hingga Rp2 triliun dengan PBVR berada di 0,5 kali adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Bank CIMB Niaga dan entitas anaknya, mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp2,01 triliun pada 2020.
Adapun, laba bersih Bank CIMB Niaga secara individu sebesar Rp1,83 triliun, atau turun 47,41 persen dari sebelumnya sebesar Rp3,48 triliun. Dengan demikian kontribusi laba bersih dari anak usaha mencapai Rp180,29 miliar, atau naik 10,92 persen dari sebelumnya sebesar Rp162,54 miliar.
Sementara itu, nilai total aset CIMB Niaga secara konsolidasi mencapai Rp280,94 triliun per 31 Desember 2020. Realisasi tersebut meningkat 2,36 persen dibandingkan dengan akhir 2019 sebesar Rp274,47 triliun.
Kemudian, CIMB Niaga tercatat memiliki valuasi PBVR sebesar 0,55 kali dengan PER mencapai 5,65 kali.
Pada perdagangan akhir pekan, saham BNGA ditutup naik 5 poin atau 0,56 persen menjadi Rp895. Namun, saham BNGA masih turun 10,05 persen sepanjang tahun berjalan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.