Bisnis.com, JAKARTA – Investor kondang Lo Kheng Hong menyebutkan dirinya tidak melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ketika membeli sebuah saham.
Dia menjelaskan hal yang paling diperhatikan saat membeli saham adalah laporan kinerja masing-masing perusahaan, alih-alih memantau IHSG.
“Saya membeli saham tidak melihat IHSG yang saya lihat individual kinerja saham itu atau perusahaan itu,” ujar pria yang disebut-sebut sebagai Warren Buffet Indonesia itu dalam unggahan YouTube Hungry Stock seperti dikutip, Senin (26/7/2021).
Menurutnya, masih ada saham dengan murah ketika IHSG berada di level yang tinggi.
Lo Kheng Hong mencontohkan ketika IHSG berada di level 400 akan ada 50 saham perusahaan yang sangat murah. Namun, ketik IHSG naik di level 6.000 saham yang murah mungkin masih ada tapi tinggal 10.
“Ketika IHSG tinggi tetap ada saham yang murah cuma tidak banyak, tetapi ketika IHSG rendah yang murah bertambah banyak,” imbuhnya.
Baca Juga
Pak Lo, sapaan akrabnya, menegaskan dia akan tetap membeli saham tanpa dipengaruhi pergerakan IHSG.
Lebih lanjut Pak Lo menilai pergerakan IHSG berada di level 6.000 belum bisa dikatakan melambung tinggi jika hanya dibandingkan ketika pandemi.
“IHSG dibilang melambung tinggi, ya nggak juga. IHSG kita baru 6.000 sebelum pandemi sempat 6600,” pungkasnya.
Sementara itu, IHSG dibuka dibuka menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin (26/7/2021).
Indeks komposit langsung melesat 0,47 persen ke level 6.130,55 begitu perdagangan dibuka. Sebayak 209 saham menguat, 49 saham melemah, dan 202 saham sisanya stagnan.
Hingga akhir sesi I, IHSG naik 0,14 persen atau 8,49 poin menjadi 6.110,18. Sepanjang sesi pertama, indeks bergerak di rentang 6.091,01-6.137,05.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, Jumat (23/7/2021), indeks komposit ditutup turun 0,58 persen atau 35,85 poin ke level 6.101,69.