Bisnis.com, JAKARTA - Emiten aggregator voucher diskon digital PT Trimegah Karya Pratama Tbk. atau Ultra Voucher berencana mengepakkan sayap jaringannya ke pasar Asia Tenggara setelah resmi mencatatkan sahamnya.
Direktur Utama Ultra Voucher Hady Kuswanto mengatakan perseroan telah menyiapkan strategi yang matang dan terintegrasi baik jangka pendek, menengah, hingga panjang setelah penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
“Melalui transformasi bisnis yang terukur dan disiplin dalam eksekusi atas semua strategi kami, Ultra Voucher menyiapkan diri untuk membuka jaringan hingga ke pasar Asean,” kata Hady dalam keterangan resmi, Selasa (27/7/2021).
Direktur Ultra Voucher Riky Boy Permata menambahkan pengembangan bisnis Ultra Voucher didukung 4 kanal distribusi utama, yakni business-to-business (B2B), e-commerce, direct to retail, dan reseller. Pengembangan bisnis juga didukung sumber daya manusia di Ultra Voucher yang berpengalaman di dunia teknologi digital.
Bersamaan dengan itu, Ultra Voucher juga terus melakukan transformasi bisnis yakni pengembangan produk yang lebih besar. Hal ini, kata Riky, untuk mempertahankan bisnis yang positif.
Seperti pada Maret 2021, penjualan UVCR tumbuh 110,69 persen secara tahunan menjadi Rp194,48 miliar. Laba bersih UVCR juga melonjak 119,46 persen menjadi Rp 543,59 juta.
“Kehadiran Ultra Voucher memberikan kemudahan bagi konsumen, dan menjadi technology enabler bagi partner kami dengan 3 faktor utama yang dimiliki, yaitu voucher issuance, voucher distribution dan voucher redemption,” kata Riky.
Saat ini, Riky menunjukkan bahwa Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 brand dan lebih dari 40.000 outlet di seluruh Indonesia. Adapun merchant yang bekerjasama dengan Ultra Voucher saat ini dari berbagai segmen, yakni Beauty & Relaxation, Departement Store, E-Commerce, Entertainment, Food & Beverage (F&B), Hotel & Travel, Accessories & Jewelry, Lifestyle, Investment, dan lain-lain.
Adapun, emiten dengan kode saham UVCR ini melepas 500 juta lembar saham atau 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp100 per saham. Alhasil, melalui IPO ini UVCR berhasil meraih dana segar sebesar Rp50 miliar.
Berdasarkan data Bloomberg, saham dengan kode UVCR tersebut menguat 10 persen menjadi Rp110 pada pukul 09.00 WIB, Selasa (27/7/2021). Transaksi terjadi sebanyak 532 kali dengan nilai turnover Rp295,79 juta. Kapitalisasi pasar UVCR tercatat senilai Rp220 miliar.