Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lo Kheng Hong Berbagi Tips Investasi Saham: Lihat Kinerja 5 Tahun!

Lo Kheng Ho seorang investor saham kawakan memberikan tips untuk investasi dengan melihat kinerja perusahaan selama lima tahun kebelakang.
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah, pandemi Covid-19 banyak perusahaan publik yang mengalami penurunan laba secara tajam, terutama pada kinerja 2020.

Menanggapi situasi tersebut, Lo Kheng Hong, seorang investor saham kawakan, memberikan tips untuk menghadapi kondisi tersebut dengan melihat kinerja perusahaan selama lima tahun kebelakang.

"Tentu saja kita tidak boleh lihat satu tahun, kita harus melihat kebelakang tiga atau empat tahun," ujar pria yang disebut-sebut sebagai Warren Buffet Indonesia itu dalam unggahan YouTube Hungry Stock seperti dikutip, Rabu (7/7/2021).

Lo Kheng Hong mencontohkan ada sebuah perusahaan yang mencatatkan penurunan laba sebesar 99,7 persen pada 2020.

Namun jika dilihat dari lima tahun kebelakang, lanjut Long Kheng Hong, laba perusahaan tersebut bertumbuh dari Rp300 miliar hingga terus meningkat menjadi Rp700 miliar selama lima tahun.

Lanjut Lo Kheng Hong, di pandemi 2020 turun laba yang turun drastis diikuti dengan turunnya harga saham tetapi dirinya mengikuti strategi dari Warren Buffet.

Dimana Warren Buffet menyarankan untuk tidak menelan laporan tahunan perusahaan secara serius tetapi fokus pada rata-rata dalam empat atau lima tahun.

"Saya gak lihat satu tahun itu, saya lihat yang empat hingga lima tahun kebelakang yang terus bertumbuh," pungkasnya.

Pak Lo, sapaan akrabnya, mengatakan dirinya akan tersebut membeli saham perusahaan tersebut karena ada keyakinan dalam dirinya bahwa pada 2021 perusahaan akan kembali normal di kondisi 2019.

"Jangan lihat satu tahun, kalau kita lihat selama lima tahun terus bertumbuh, pasti di 2021 akan balik di 2019," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yuliana Hema
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper